Penyebab Umat Islam Semakin Tertutup

 Penyebab Umat Islam Semakin Tertutup

Muhammadiyah Resmi Putuskan Terima Konsesi Tambang (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Muhamad Rofiq Muzakkir menyebut pada abad Pertengahan, peradaban Islam tampil sebagai masyarakat yang terbuka dengan menyerap tradisi helenistik, Persia, Yunani, dan Romawi.

“Tidak hanya menyerap, namun mereka juga melakukan kajian dengan mengkritik, mensintesakan, dan memformulasikannya kembali,” kata Rofiq dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Senin (22/5/2023).

Namun dewasa ini, dirinya tak melihat sikap kosmopolitan dari Islam itu sendiri. Sebaliknya, umat Islam disebut cenderung menutup diri.

Mengapa demikian? Rofiq menyebut ada beberapa hal yang penyebabkannya. Salah satunya absennya tradisi filsafat.

“Pertama, absennya tradisi pengajaran filsafat di institusi pendidikan Islam,” kata dia.

Menurutnya, tidak adanya pendidikan filsafat menyebabkan hilangnya daya kritis, membangun sintesis, dan buruk dalam melakukan reformulasi cara pandang Barat.

“Hal ini diperparah dengan kenyataan bahwa studi Islam pada kampus-kampus Islam berorientasi praktikal, bukan filosofis-historis,” jelasnya.

Kemudian faktor lainnya soal replika epistemik. Jika fenomena sebelumnya lahir dari sarjana Islam yang menempatkan cara pandang Barat berada di posisi yang superior dibanding tradisi.

“Sebaliknya, fenomena replika epistemik ini justru lahir dari sarjana Islam yang memandang masa lalu sebagai sesuatu yang mewah dan tidak bisa digugat,” ujarnya.

Aktivitas keilmuan hanya dalam rangka repetisi pandangan-pandangan masa lalu, bahkan abai dengan temuan dan wacana kontemporer. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *