Penutupan Patung Bunda Maria dan Teladan Nabi dengan Umat yang Berbeda Agama

 Penutupan Patung Bunda Maria dan Teladan Nabi dengan Umat yang Berbeda Agama

Mengenalkan Toleransi dan Rambu-rambunya (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Beberapa hari yang lalu media sosial tengah ramai memberitakan terkait aksi penutupan patung Bunda Maria dengan terpal berwarna biru.

Patung Bunda Maria tersebut berlokasi di Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yacobus di Dusun Degolan, Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah, Kulon Progo, Yogyakarta.

Aksi penutupan patung Bunda Maria terjadi pada Rabu, 22 Maret 2023. Penutupan dilakukan oleh beberapa personel kepolisian, di antaranya berasal dari Kepolisian Sektor Lendah.

Menurut pernyataan ketua pengelola rumah doa Sasana Adhi Rasa, Petrus Surjiyanta pada saat wawancara dengan jurnalis Tempo.co menyebutkan bahwa sebelum aksi penutupan dilakukan, sekelompok orang dari organisasi masyarakat yang berafiliasi dengan partai politik Islam datang dan meminta agar patung Bunda Maria dibongkar.

Alasannya karena patung tersebut mengganggu kekhusyukan ibadah puasa umat Islam.

Kemudian sepekan kemudian mereka datang kembali ke rumah doa Sasana Adhi Rasa dan meminta pengelola untuk membongkar atau memindahkan patung Bunda Maria.

Pasalnya jarak enam meter dari rumah doa itu berdiri satu masjid, yaitu Masjid Al-Barokah.

Dengan alasan inilah sekelompok ormas tersebut meminta pengelola Sasana Adhi Rasa untuk mengambil tindakan terhadap patung Bunda Maria yang mereka bangun.

Setelah ada desakan dari ormas, Kepolisian Kabupaten Kulon Progo meminta pemilik dan pengelola untuk menutupi patung Bunda Maria dengan terpal.

Permintaan itu muncul setelah ada rapat koordinasi antar-Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo, Kepolisian Sektor Lendah, Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Teladan Nabi dengan Umat yang Berbeda Agama

Membaca kronologi penutupan Bunda Maria di atas, membuat saya sedih sekaligus penuh tanya.

Mengapa sampai saat ini, tindakan yang membatasi ruang dan merendahkan orang berbeda agama masih dianggap wajar dan patut untuk dilakukan oleh orang-orang Islam.

Bahkan dalam banyak kasus, tindakan intoleran tersebut dilakukan dengan membawa nama Islam.

Misalnya dalam kasus penutupan patung Bunda Maria ini, alasan yang mereka pakai adalah supaya tidak mengganggu kekhuyukkan umat muslim selama melakukan ibadah puasa. Agak absurd, tapi begitulah kenyataannya.

Padahal seperti yang disampaikan oleh Kiai Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku “Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat yang Berbeda Agama” bahwa Islam adalah agama yang damai.

Dengan begitu, seharusnya setiap muslim saling bekerja sama dalam mewujudkan perdamaian, bukan sebaliknya.

Di sisi lain, misi Nabi Muhammad Saw adalah menebar kasih-sayang untuk semesta alam. Termasuk pada non-muslim.

Oleh karenanya, Nabi melarang menyakiti manusia siapa pun, sekalipun berbeda agama. Hal ini tergambar dalam berbagai teks hadis Nabi. Di antaranya ialah;

“Ingatlah bahwa barang siapa yang berbuat zalim kepada warga non-Muslim, atau mengurangi haknya, atau membebaninya lebih dari kemampuannya, atau mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaan darinya maka aku (Nabi Muhammad Saw.) akan menjadi lawannya kelak di Hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud, hadist nomor 3054)

Dalam hadis lain Nabi bersabda:

“Dari Anas bin Malik Ra., berkata: Rasulullah Saw bersabda, ‘Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim maupun yang dizalimi.’ Para sahabat bertanya , ‘Ya Rasulullah, kami paham menolong orang yang dizalimi. Tetapi, bagaimana menolong oran yang justru menzalimi?” rasul menjawab ‘Ambil tangannya (agar tidak berbuat zalim lagi),” (HR. Bukhari, hadis nomor 2484).

Akhlak nabi dalam dua teks di atas, mestinya menjadi inspirasi kita dalam berelasi dengan sesama. Baik berelasi dengan sesama muslim, sesama manusia maupun sesama bangsa. Sekalipun kepada yang berbeda agama. Inilah yang disebut dengan akhlakul karimah []

Fitri Nurajizah

Fitri Nurajizah, biasa disapa Fitri. Saat ini bekerja sebagai staff admin media sosial mubadalah.id dan aktif di komunitas perempuan berkisah, cherbon feminist dan puan menulis. Fitri biasa mengabadikan kegiatan sehari-harinya di Instagram @fitri_nurajizah dan bisa dikontak melalui email fitrirul24@gmail.com atau 085221322714.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *