Penjelasan Soal Hidup Hanya Tiga Hari Sayyidina Ali
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Wakil Mudir Aam Idaaroh Aliyah Jam’iyyah Ahlit Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN), Habib Umar Muthohar menjelaskan makna perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang mengatakan bahwa sesungguhnya hidup di dunia itu hanya tiga hari.
“Patut kita mengingat apa yang disampaikan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, beliau mengatakan hidup di dunia itu sebenarnya hanya tiga hari,” ungkap Habib Umar, dikutip dari video singkat yang diunggah akun Instagram @galeri_maha, Jum’at (07/10).
Lantas apa yang dimaksud dengan pernyataan hidup di dunia ini hanya tiga hari? Habib Umar menjelaskan hari pertama yaitu hari yang sudah berlalu dan tidak akan mungkin terulang kembali.
“Hari pertama hari yang sudah berlalu dan tidak mungkin akan kembali,” ungkapnya.
Hari yang kedua kata Habib Umar yaitu hari yang sedang berlangsung. Di mana pada hari kedua, kita sedang melakukan perbuatan apa saja. Entah itu perbuatan buruk maupun baik.
“Hari yang kedua, hari yang kita berada di dalamnya. Apakah kamu akan tetap di hari ini atau akan pindah ke hari esok? Bagaimana kita memperlakukan hari yang kita berada di hari ini,” jelasnya.
Pada hari yang kedua ini, ia mengingatkan seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik.
Sebab kalau sampai terlewat, seseorang telah mengabaikan untuk melakukan kebaikan di hari itu.
“Jagalah hari ini dengan baik jangan sampai memberlakukan hari dengan hal-hal yang tidak baik,” kata Habib Umar.
Yang terakhir yaitu hari ketiga. Hari ketiga mengisyaratkan bahwa seseorang harus memiliki harapan dan cita-cita.
“Hari yang ketiga ini, hari esok kamu harus punya harapan, punya cita-cita karena hidup yang tidak punya cita-cita, tidak punya harapan ya hanya begitu-begitu aja,” tandasnya. []