Penjelasan Quraish Shihab Mengapa Tidak Semua Orang Boleh Tafsirkan Alquran
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Mufassir kenamaan asal Indonesia, M. Quraish Shihab secara tegas mengatakan bahwa tidak semua orang boleh menafsirkan al-Qur’an. Mengapa demikian, bukankah Al-Qur’an diturunkan untuk semua umat?
Menganai hal itu, Quraish Shihab menjelaskan dengan mengibaratkan seorang dokter bedah. Di mana hanya dokter bedah yang diperbolehkan melakukan operasi bedah. Sebaliknya hal itu dilarang bagi dokter umum.
Analogi itu yang dipakai Quraish Shihab dalam menjelaskan mengapa Al-Qur’an tidak boleh ditafsirkan oleh sembarang orang. Melalui akun twitternya, Quraish Shihab mengunggah sebuah potongan video dari podcastnya.
Ia menerangkan bahwa yang mengetahui makna sesungguhnya dari Al-Qur’an hanyalah Allah. Maka yang diimani dari Al-Quran adalah teksnya bukan interpretasinya.
Namun, tidak semua orang boleh menafsirkan Al-Quran, bukankah yang boleh membedah pasien hanyalah dokter bedah? Demikian isi caption yang diunggah @quraishihab dengan menyertakan potongan video dari MQS Podcast, dikutip Kamis (8/4/2021).
Adapun isi potongan video podcast Quraish Shihab adalah sebagai berikut:
“Kita percaya pada Al-Qur’an bahwa itu firman Allah, tapi pada teksnya. Bukan pada interpretasinya. Ini yang biasa orang kan mau,” ujar Quraish Shihab.
“Ini Al-Qur’an bilang begini. Ya betul Al-Qur’an bilang begitu, tapi apa begitu maknanya? Yang tahu persis cuman Allah,” sambungnya.
“Kita diberi kesempatan untuk menafsirkannya, selama Anda telah memenuhi persyaratan penafsirannya. Ada orang yang lantas longgarkan. Oh iya ini kan Al-Qur’an turun buat saya, saya juga mau tafsirkan. Maka kita katakan, tunggu dulu. Yang boleh membedah itu hanya dokter bedah. Dokter umum pun tidak boleh,” tandasnya.l