Penjelasan Ilmiah tentang Dahsyatnya Doa Tengah Malam

 Penjelasan Ilmiah tentang Dahsyatnya Doa Tengah Malam

Penjelasan Ilmiah tentang Dahsyatnya Doa Tengah Malam

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pada hakikatnya, berdoa merupakan penanaman sugesti atau afirmasi, yaitu memberikan keyakinan kepada alam bawah sadar pikiran.

Hal itu disampaikan Adi W. Gunawan, salah satu ahli mind technology, dalam bukunya “Rahasia agar Doa Mustajab.”

Menurutnya pikiran bawah sadar ini yang berkomunikasi dengan Sang Pencipta, bukan pikiran sadar.

Karena itu, ia menyarankan, jika berdoa usahakan tubuh dalam kondisi rileks, tenang, hening, atau khusyuk.

Maka dari itu, kondisi seperti ini membutuhkan waktu-waktu khusus.

Salah satu waktu yang efektif untuk berdoa adalah dua pertiga malam.

“Pertiga malam berkisar antara pukul 00:00-03:00 dinihari,” ungkapnya, dikutip, Senin (01/01).

Gunawan mengatakan biasanya, pada waktu-waktu ini orang akan mengalami rasa kantuk yang luar biasa. Pikiran juga berada dalam kondisi gelombang alfa dan beta.

Dalam waktu yang di sebut di atas merupakan waktu yang efektif dalam mengafirmasi diri dalam bentuk doa.

Memberikan suasana yang lebih khusyuk dalam berdoa sehingga menimbulkan keyakinan dalam diri.

“Inilah kondisi yang tepat untuk khusyuk. Pada kondisi ini, setiap afirmasi atau doa  yang dipanjatkan akan tertanam di bawah sadar. Doa-doa itu akhirnya menjadi penggerak segala aktivitas menuju arah tercapainya suatu keinginan,” terangnya.

Sementara itu, dalam perspektif agama Islam, Rasulullah saw. dalam hadis Bukhari menyatakan;

“Tuhan kita Yang Mahaberkah dan Mahatinggi turun ke langit dunia setiap malam, pada sepertiga malam terakhir dan berfirman, Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku pasti Aku kabulkan, barangsiapa meminta kepada-Ku pasti Aku beri, dan barangsiapa yang memohon ampunan-Ku, pasti Aku ampuni.” []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *