Penjelasan Gus Rifqil Soal Arrijalu Qowamuna ‘Alannisa
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Umumnya orang memahami kalimat “arrijalu qowamuna ‘alannisa” identik bahwa laki-laki jauh lebih superior dibanding kaum perempuan.
Namun dalam hal ini pengasuh Pesantren Manba’ul Hikmah Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah, Gus Rifqil Muslim Suyuthi berpandangan berbeda.
Menurutnya, kalimat “arrijalu qowamuna ‘alannisa” bukanlah penegasan bahwa kaum laki-laki lebih kuat dibanding kaum perempuan. Hal itu ia dapatkan ketika mendapat wejangan dari ayahandanya.
“Nasehat dari orang tua saya, abah saya. Abah Suyuti itu dawuh, ketika menafsiri arrijalu qowamuna ‘alannisa ini saya dinasehati arrijalu qowamuna ‘alannisa bukan kok laki-laki superior di atas perempuan,” ungkap Gus Rifqil.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @masjidsuciatisaliman, Gus Rifqil menegaskan bahwa maksud dari kalimat tersebut adalah laki-laki memiliki kewajiban yang harus dipenuhi kepada istrinya.
“Terlepas makna qowam disini adalah kuat. Tapi beliau ketika menasehati saya adalah arrijalu qowamuna ‘alannisa, qowam ini berarti seorang laki-laki harus bisa mencukupi seluruh kebutuhan istrinya. Bertanggungjawab secara lahiriyah maupun secara batiniyah,” jelasnya.
Dengan demikian kata “kuat” yang dimaksud adalah laki-laki harus mampu mencukupi seluruh kebutuhan istri mereka.
Sebagai informasi kalimat “arrijalu qowamuna ‘alannisa” merupakan penggalan dari surat al-Nisa’ ayat 34.
Ayat tersebut kerap menjadi kritik oleh kaum hawa, khususnya bagi para pegiat gender. Menurutnya hal itu tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan. []