Pengajian Mbak Yai: Mengapa Madu Rasanya Manis?

 Pengajian Mbak Yai: Mengapa Madu Rasanya Manis?

Makan dengan Porsi Sedikit, Langkah Sehat ala Rasulullah Saw (Ilustasi Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Teringat waktu masih lesehan mendengarkan pengajian oleh Mbah Yai Anshor di Jogja sekitar hampir dua puluh tahun lalu. Waktu itu Mbah Yai menceritakan kisah yang sangat indah.

Salah satu mukjizat Kanjeng Nabi Daud AS adalah kemerduan suara beliau ketika membaca Kitab Zabur. Merdu suara itu hingga mampu membuat binatang-binatang di sekitarnya ikut menyimak dan berdendang. Ada kambing, burung, kupu-kupu juga lebah.

Suatu hari, timbullah pertanyaan dalam hati Kanjeng Nabi Daud AS. Mengapa bunga yang rasanya pahit, ketika dihisap sarinya oleh lebah bisa berubah menjadi manis? Nabi Daud ingin mendengar jawabannya langsung dari sang lebah.

Pertanyaan ini membuat beliau gundah gulana. Disampaikanlah hal ini kepada Malaikat Jibril AS.

Dengan izin Gusti Allah SWT., diberilah kesempatan kepada Kanjeng Nabi Daud AS untuk bertanya langsung kepada lebah. Mengapa bunga yang rasanya pahit, ketika dihisap sarinya oleh lebah bisa berubah menjadi manis?

Sang lebah pun menjawab: “Ketahuilah wahai Nabi Allah, setiap kali aku akan menghisap sari bunga yang pahit rasanya. Aku membiasakan diri bersalawat kepada Nabi Muhammad Saw sehingga, atas wasilah inilah Gusti Allah memberi izin sari bunga menjadi manis.

Subhanallah. Mari kita perbanyak membaca salawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw sehingga setiap kepahitan dalam hidup kita berbuah manis dengan izin Gusti Allah. Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad wa’ala ali Sayyidina Muhammad.

Shuniyya Ruhama

Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al Istiqomah Weleri-Kendal

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *