Penemuan Misterius Makam Islam Kuno Curi Perhatian Dunia
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sebuah kompleks makam Islam kuno ditemukan baru baru ini di Sudan. Makam Islam peninggalan abad pertengahan itu mencuri perhatian publik dunia karena tersusun secara misterius.
Hal ini dikarenakan ribuan makam Islam tersusun dalam pola menyerupai bintang-bintang di galaksi. Dilansir dari Kumparan, sekelompok ahli arkeologi menggunakan citra satelit untuk mengidentifikasi lokasi lebih dari 10.000 monumen di Kassala, wilayah di Sudan timur.
“Beberapa monumen tersebut terdiri dari tumuli, sebuah struktur menonjol yang tersebar luas dalam pra-sejarah dan sejarah Afrika, dan qubba. Istilah yang mengacu pada struktur makam dan tempat suci Islam dalam dunia Arab,” tulis laporan tersebut, Senin (12/7/2021).
Namun para peneliti mengaku kesulitan untuk menafsirkan data tersebut. Hal ini dikarenakan sejumlah monumen telah digali. Hal ini yang membuat tim peneli merasa kesulitan.
Tantangan Menafsirkan Makam Kuno
Peneliti utama riset dan arkeolog di University of Naples L’Orientale, Italia, Stefano Costanzo mengatakan kesulitan untuk menafsirkan makam Islam kuno tersebut. Meski demikian pihaknya optimis bisa mengungkapkan, karena ada data arkeologi tradisional yang dapat mendukung hipotesis tentang kompleks tersebut.
“Kami menghadapi tantangan untuk menafsirkan pembuatan lanskap pemakaman dengan hampir tidak ada data arkeologi tradisional. Tapi (kami memiliki) kumpulan data yang cukup besar untuk dapat hipotesis adanya proses yang kompleks, baik pada skala regional maupun lokal,” ujar Stefano Costanzo.
Costanzo menambahkan, sekilas ribuan makam tersebut seperti disusun menyesuaikan dengan kondisi topografi lingkungan sekitarnya. Namun, ia dan tim merasa bahwa ada makna mendalam yang mungkin tersirat dalam penataan kuburan.
Mereka mulai mencari teknik pemodelan statis yang dapat membantunya mendeteksi pola, dan akhirnya dipilih metode yang disebut proses Neyman-Scott Cluster (NSC). Metode yang awalnya dikembangkan untuk mempelajari pola spasial bintang dan galaksi. Bisa dibilang ini adalah riset arkeologi pertama yang menggunakan teknik kosmologi.
Teknik pemodelan ini mengungkap bahwa beberapa kuburan Islam ini ‘menyembunyikan’ beberapa subklaster yang mengelilingi sekitar ‘makam-makam induk’ yang belum teridentifikasi, guguran yang mirip seperti tata surya. Makam induk ini bertindak sebagai pusat daya tarik untuk penguburan berikutnya, yang diduga didorong oleh kesakralan lokasi dan lintasan sosial dari kelompok tertentu.
Para ilmuwan kemudian meneliti kelompok yang pernah mendiami daerah tersebut sejak akhir milenium 1 Sebelum Masehi (SM). Hasilnya, wilayah Kassala dulu diduga dihuni oleh masyarakat Beja, yang gaya hidupnya semi-nomaden.