Penemuan Bidang Sains Ibnu al-Haitham

Jamsyid Giatsuddin Al-Kasyi: Sang Matematikawan dan Ahli Astronomi Islam (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ibnu al-Haitham, atau Alhazen dalam bahasa Latin, merupakan ilmuwan muslim yang lahir pada tahun 965 di Basra, Irak. Ia dikenal sebagai salah satu ahli fisika dan optika terkemuka pada abad ke-11.
Bahkan ia disebut juga sebagai Bapak Ilmu Optik. Adapun beberapa penemuan dan kontribusi utamanya dalam bidang sains adalah berikut:
Pertama, optika: Ibnu al-Haitham menulis buku “Kitab al-Manazhir” (Book of Optics) yang merupakan sumber utama ilmu optika pada abad 11 M. Ia menjelaskan prinsip-prinsip lensa cembung dan cekung, serta menyatakan bahwa cahaya bergerak dalam garis lurus.
Kedua, perspektif. Ibnu al-Haitham menyatakan bahwa perspektif merupakan perbedaan ukuran objek pada gambar tergantung pada jarak pandang. Ia juga menyatakan bahwa objek yang lebih jauh akan tampak lebih kecil dari objek yang lebih dekat.
Ketiga, penyebab gerhana matahari. Ia menjelaskan bahwa gerhana matahari terjadi karena adanya bayangan yang ditimbulkan oleh Bumi yang menutupi sebagian dari cahaya matahari.
Keempat, penemuan kamera obscura. Ia menjelaskan prinsip kerja kamera obscura dan menunjukkan bahwa itu dapat digunakan untuk melakukan proyeksi gambar yang tepat.
Kelima, fisika. Ia juga membuat beberapa kontribusi dalam bidang fisika, termasuk penemuan tentang gaya tekan dan gaya tarik.
Secara keseluruhan, Ibn al-Haitham diakui sebagai salah satu ilmuwan Muslim yang paling berpengaruh dalam bidang optika dan fisika. Karya-karyanya sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada abad 11 dan sains modern. []