Pemilu Lebanon: Hizbullah Kehilangan Banyak Parlemen
HIDAYATUNA.COM, Lebanon – Gerakan Hizbullah Lebanon dan sekutunya telah kehilangan banyak suara di parlemen dalam pemilu yang digelar Ahad (15/5/2022). Pada pemilu tersebut Hizbullah dikabarkan tidak sampai memenangkan 71 kursi.
Koalisi Hizbullah hanya memenangkan 62 dari 128 kursi yang diperebutkan. Itu artinya tiga lebih sedikit dari yang dibutuhkan.
Meskipun mengalami kemunduran, Hizbullah dan sekutunya Amal memperoleh suara 27 kursi parlemen dialokasikan untuk anggota parlemen Syiah. Dibandingkan dengan 26 kursi yang diamankan dalam pemilihan terakhir.
Namun sekutu Hizbullah kehilangan kursi demi kandidat independen dan partai Pasukan Libanon (LF) yang didukung Saudi. Pasukan yang muncul sebagai blok Kristen terbesar, menggantikan Gerakan Patriotik Bebas Kristen pimpinan Presiden Michel Aoun yang bersekutu dengan Hizbullah.
Banyak di antara komunitas Sunni Lebanon memboikot pemilu setelah kepala Gerakan Masa Depan, mantan Perdana Menteri Saad Hariri mengundurkan diri. Ia mengundurkan diri dari politik di samping keputusan Saudi untuk menarik dukungan bagi partai tersebut.
Terlepas dari kerugian Hizbullah, gerakan itu masih dipandang sebagai “ancaman yang berkembang” bagi Israel. Menurut Times of Israel, hasil pemilihan tidak akan mengubah pengaruh yang diberikan oleh kelompok yang didukung Iran.
Terakhir kali Hizbullah dan sekutunya menjadi minoritas melawan blok 14 Maret yang secara teoritis bersatu. Hingga pemilihan 2018, mereka masih berhasil mengejar tujuan mereka di dalam negeri dan regional.
Maraknya calon independen pada pemilu tahun ini di tengah krisis ekonomi negara dan melawan pemilu pertama. Sejak ledakan Pelabuhan Beirut pada tahun 2020 telah mengirimkan pesan kuat kepada para elit politik yang telah lama dituduh melakukan korupsi dan salah urus.