Pemicu Radikalisme Dinilai Karena Kurang Bersyukur atas Kerukunan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kelompok Habaib Muda Nusantara (Hadana) menyatakan kesenggupannya untuk membantu Kementerian Agama mengembangkan Islam Rahmatan lil ‘alamin. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Hadana Habib Syahdu saat menghadiri pertemuan di Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta.
“Selama ini kita telah berjuang berdakwah dengan menjunjung wahdah, persatuan. Dan ini merupakan hal yang harus terus kita lakukan kapan saja, harus seperti itu,” ujar Habib Syahdu, dikutip Jumat (2/1/2020).
Ia mengatakan, untuk dapat terus menyebarkan dakwah yang penuh rahmah pihaknya siap bersinergi dengan pemerintah. Salah satunya dengan menyiapkan kader mubaligh berkualitas yang menjunjung tinggi nilai persatuan.
“Kita sebenarnya juga telah lama melakukan proses-proses deradikalisasi. Nanti akan ada Hadana Deradikalisasi Squad. Ini terdiri dari para habaib maupun kyai yang memiliki pengetahuan agama dan mau bekerja turun ke masyarakat,” paparnya.
Habib Syahdu juga mengatakan, faktor utama yang menyebabkan radikalisme adalah kurang adanya rasa syukur. Tindakan radikal muncul, disebabkan oleh satu hal, yakni kurang mensyukuri nikmat kerukunan yang sudah dimiliki.
Habib Syahdu pun memaparkan bahwa pihaknya juga menyiapkan beberapa program lain yang bertujuan untuk membantu pemerintah menjaga persatuan umat.
“Intinya, kami akan mencoba untuk membangun kembali rasa syukur umat. Tindakan radikal yang muncul, sebabnya hanya satu, yakni kurang mensyukuri nikmat kerukunan yang sudah dimiliki,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Agama Fachrul Razi menyambut baik kesediaan Hadana untuk bersama-sama dengan pemerintah menyebarkan islam rahmatan lil ‘alamin. “Pembahasan bangsa dan agama saat ini tidak bisa dipisahkan. Dua hal itu harus sejalan,” kata Menag.
“Kami merasa senang sekali dengan kehadiran Hadana. Nanti kita bisa bicarakan lebih lanjut, apa yang bisa kita sinergikan,” tandasnya.