Pemerintah Myanmar Tetapkan Angkatan Darat Arakan Teroris
HIDAYATUNA.COM – Presiden Myanmar U Win Myint mendeklarasikan kelompok bersenjata etnis Angkatan Darat Arakan, atau AA dan lengan politiknya Liga Persatuan Arakan sebagai teroris atau asosiasi yang melanggar hukum di negara tersebut.
Dikutip hidayatuna.com pada Selasa (24/3/20), pengumuman Kementerian Dalam Negeri Myanmar menyebutkan Presiden Myanmar mengatakan bahwa tujuan kelompok bersenjata tersebut menimbulkan risiko yang mengganggu aturan hokum serta stabilitas negara dan ketenangan warga negara.
Ia juga menambahkan kelompok bersenjata tersebut menabur teror dan ketakutan di antara penduduk desa dan menggunakannya sebagai perisai manusia.
Selain itu, pernyataan dari Komite Sentral Anti Terorisme menuduh kelompok AA menyiksa dan membunuh pejabat desa, pegawai negeri dan warga sipil yang tidak bersalah. Hingga akhirnya Komite Pusat dengan persetujuan pemerintah serikat menyatakan Angkatan Darat Arakan sebagai organisasi teroris.
Khaing Thu Kha, juru bicara AA, mengatakan pengumuman ini menunjukkan bahwa pemerintah Myanmar hanya peduli pada masalah politik etnis Myanmar yang berpengaruh dan bukan pada etnis lain di negara ini.
Pengumuman itu menunjukkan bahwa pemerintah mengabaikan seluruh proses perdamaian,” katanya sebagaimana dilansir Myanmar Times.
Dia menambahkan AA tidak akan menerima pernyataan pemerintah karena kelompok ini didukung oleh orang-orang etnis Rakhine.
Konflik antara kelompok AA dan Pemerintah Myanmar telah terjadi sejak tahun 1988, ketika puluhan ribu penduduk desa di negara bagian Rakhine dan Chin digusur. Peristiwa tersebut menewaskan lebih dari 100 warga sipil.
Perlawanan kemudian terjadi karena kelompok yang anggotanya didominasi etnis Rakhine yang beragama Budha memperjuangkan otonomi mereka dari pemerintah pusat. (AS/Hidayatuna.com)