Pemerintah India Bantah Pisah Pasien Corona Hindu dengan Muslim

 Pemerintah India Bantah Pisah Pasien Corona Hindu dengan Muslim


HIDAYATUNA.COM, New Delhi – Pemerintah India melalui Menteri Kesehatan dan Wakil Menteri Gujarat, Nitin Patel membantah jika pihaknya melakukan diskriminasi terhadap umat Islam, termasuk mengenai memisahkan pasien virus corona yang beragama Hindu dengan muslim.

Ia menyebutkan soal keberadaan bangsal terpisah untuk Muslim dan Hindu itu disebutnya tidak berdasar.

“Pasien ditempatkan di bangsal yang berbeda berdasarkan kondisi medis mereka, keparahan gejala dan usia, murni berdasarkan saran dari dokter yang merawat. Oleh karena itu, laporan yang muncul di media tertentu sama sekali tidak berdasar dan menyesatkan,” kata Wakil Menteri Gujarat Nitin Patel kepada Al Jazeera dikutip dari Detik, Jumat (17/4/2020).

Sementara itu, sosiolog Ahmedabad, Ghanashyam Shah ditanya oleh Al Jazeera apakah rumah sakit yang memisahkan pasien menurut agama mereka, ia menjawab, “Tentu saja.”

“Karena kenal kawasan Gujarat, saya tidak terkejut hal itu terjadi,” katanya.

“Ini adalah hal yang sangat jelas. Propaganda berita palsu seputar Muslim yang menyebarkan virus ini mungkin merajalela di India. Tetapi saya bisa melihatnya di Gujarat,” sambungnya.

Sebagai informasi, sebelumnya rumah sakit milik pemerintah India di Ahmedabad, kota utama di negara bagian Gujarat, India barat telah memisahkan pasien corona berdasarkan agama mereka. Pihak rumah sakit mengatakan kebijakan pemisahan pasien berdasarkan agama ini merupakan perintah pemerintah pusat.

“Secara umum, ada bangsal terpisah bagi pasien pria dan wanita. Tapi di sini, kami telah membuat bangsal terpisah untuk pasien Hindu dan Muslim. Ini adalah keputusan pemerintah dan Anda dapat bertanya kepada mereka,” ujar Dr Gunvant H Rathod, pengawas medis dari Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, kepada surat kabar The Indian Express Rabu (15/4) lalu.

Sementara itu, salah satu pengakuan seorang pasien di rumah sakit tersebut mengatakan, “Pada hari Ahad malam, nama 28 pria yang dirawat di bangsal pertama (A-4) dipanggil. Kami kemudian dipindahkan ke bangsal lain (C-4).”

“Meskipun kami tidak diberitahu mengapa kami digeser, semua nama yang dipanggil merupakan satu komunitas. Kami berbicara dengan satu anggota staf di tempat kami dan dia mengatakan ini telah dilakukan untuk ‘kenyamanan kedua komunitas’,” jelasnya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *