Pemerintah Batalkan Haji, Kiai Said: Mengapa Dahului Saudi?
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyayangkan keputusan pemerintah melalui kementerian agama yang membatalkan pemberangkatan jamaah haji Indonesia tahun 2020.
Kiai Said sapaan akrab KH Said Aqil Siroj mempertanyakan perihal keputusan tersebut. Menurut dia keputusan membatalkan pemberangkatan haji 1441 Hijriah merupakan keputusan yang tegesa-gesa.
Pasalnya, lanjut dia pemerintah Arab Saudi sendiri belum memberikan keputusan soal pembatalan haji tahun ini. Hal ini disampaikan Kiai Said saat acara Halal Bihalal Virtual, Rabu (3/6) kemarin.
“Menurut saya mengapa mendahului keputusan Pemerintah Saudi Arabia,” kata Kiai Said dikutip Hidayatuna.com, Kamis (4/6/2020).
Mestinya lanjut Kiai Said, pemerintah menunggu terlebih dahulu keputusan dari pemerintah Arab Saudi sebelum akhirnya memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji asal Indonesia.
“Harusnya tunggu dulu keputusan dari Saudi Arabia. Kalau mereka menutup ibadah haji baru kita putuskan tidak ada haji,” sambungnya.
Selain itu dirinya juga sangat menyayangkan keputusan pemerintah yang sama sekali tidak melakukan koordinasi dengan DPR sebagai perwakilan rakyat. Hal itulah yang menurutnya pemerintah dianggap terlalu terburu dalam mengambil keputusan.
“Setahu saya DPR tidak diajak ngomong bahwa haji ditiadakan. Hal seperti itu terkadang kita menganggap terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan,” jelasnya.
Masalah persiapan lanjut Kiai Said, sebenarnya pemerintah telah melaksanakan haji sejak dulu, selayaknya harus semakin cerdas, semakin sempurna dan ada antisipasi dalam menghadapi berbagai persoalan haji.
“Nggak sekedar alasan, persiapan belum sempurna, tidak siap. Padahal tiap tahun sudah menyelenggarakan haji dari jaman sebelum merdeka sampai sekarang. Kok gak semakin pinter gitu loh,” tandasnya.