Pemalsuan Kitab Para Ulama Aswaja Disebut Sebagai Kejahatan
HIDAYATUNA.COM, Mojokerto – Pengurus Pusat (PP) Yayasan Syahamah KH Muhyiddin Fattah dalam acara Seminar Nasional Aswaja menyampaikan bahwa pemalsuan, penyelewengan dan penyisipan kitab-kitab para ulama Aswaja adalah sebuah kejahatan terhadap ilmu dan para ulama.
“Hal tersebut berujung kepada tahrif asy-syariah dan akan menyebabkan ketidakpercayaan terhadap kitab-kitab yang ada,” kata Muhyiddin dikutip Ahad (26/1/2020).
Dirinya mengemukakan bahwa apa yang dilakukan segelintir kalangan tidak bertanggung jawab tersebut sebagai khianat ilmiah. Dan bila terus dilakukan akan sangat berbahaya.
“Bentuk khianah ilmiah ini jika terus terjadi, maka akan menghilangkan kepercayaan terhadap naskah kitab-kitab klasik para ulama,” ungkapnya.
Sedangkan hal berikutnya yang akan ditimbulkan kalau kondisi dibiarkan yakni memunculkan kesalahpahaman terhadap para ulama pengarang asli kitab yang sebenarnya. “Bisa juga merugikan nama baik para ulama yang bersangkutan,” tegasnya.
Hal paling fatal lanjut dia, adalah mengantarkan kepada pemahaman yang tidak benar terhadap ajaran Islam.
Kegiatan yang mengangkat tema Mengungkap Fakta Pemalsuan, Penyisipan dan Penyelewengan Kitab Ulama Aswaja tersebut juga menghadirkan KH Ma’ruf Khozin.
Dalam penjelasannya, alumni Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri tersebut menjelaskan bahwa selama ini Aswaja NU Center PWNU Jatim lebih banyak bergerak dalam pembelaan di bidang fikih amaliah.
Ketua PW Aswaja NU Center Jatim tersebut menyampaikan bahwa bukti fisik boleh saja dihilangkan, namun ternyata dalam kitab yang menghimpun sejarah ulama di masa silam tidak dapat dihilangkan. “Contoh kecil adalah makam para ulama yang memiliki kubah,” katanya.