PCNU dan Ulama Cirebon Tolak SUTET, KH Azis: Akan Mengancam Eksistensi Pengembangan Pesantren

 PCNU dan Ulama Cirebon Tolak SUTET, KH Azis: Akan Mengancam Eksistensi Pengembangan Pesantren

HIDAYATUNA.COM, Cirebon — Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Kabupaten Cirebon, KH Azis Hakim Syaerozi dan para Kiai se-Cirebon sepakat menolak pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang akan melintasi kawasan Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon.

“Jika pendirian SUTET tersebut tetap dilaksanakan akan mengancam eksistensi pengembangan Pesantren Bina Insan Mulia,” kata Aziz Hakim dalam keterangana persnya, Minggu (15/12/2019).

“Dengan memperhatikan Dar’ul Mafasid Muqoddam ala jalbil masholih kami mohon kepada PLN yang berpusat di Jakarta agar memindahkan lokasi pembangunan SUTET jauh dari pesantren Bina Insan Mulia tanpa gaduh dan kericuhan,” imbuhnya.

Disamping itu, setelah bersepakat dengan banyak stakeholder di seluruh pesantren yang ada di Kabupaten Cirebon, lanjutnya, semua sepakat bahwa kegiatan SUTET ini mereka tolak bersama, dengan demikian mereka memohon kepada PLN agar mempertimbangkan hal ini dan segera memutuskan untuk memindahkan jalur ini menjauhi lingkungan pesantren.

Di sisi lain, Pesantren Bina Insa Mulia berlokasi di Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pendirian SUTET rencananya akan didirikan PLN di sebuah titik yang jaraknya hanya 6 Meter dari Masjid utama Pesantren Bina Insan Mulia.

Keberatan pihak pesantren Bina Insan Mulia juga telah disampaikan saat audiensi dengan DPRD Cirebon dan perwakilan PLN beberapa waktu lalu. Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohamad Lutfi juga telah menyatakan penolakan dan mendukung pihak Pesantren Bina Insan Mulia.

“Bukan saja SUTET ya, pejabat saja bisa kita turunkan, saya tadi dalam kesempatan yang pertama ngasih sambutannya sebagai ketua DPRD tapi kalau sekarang saya ngomong sebagai santrinya Kang Imam Jazuli, jadi soal negosiasi ini saya ada di garda terdepan bersama bapak ibu sekalian, kalau perlu di lawan, lawan pak,” ungkap Ketua DPRD Cirebon, Mohamad Lutfi.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *