PCINU Maroko Kenalkan Kayra Besar Ulama dan Islam Nusantara
HIDAYATUNA.COM, Maroko – Salah satu aktivis Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama, atau PCINU Maroko, Izzul mengatakan bahwa Salon Internasional de l’Edition et du Livre (SIEL) adalah pameran buku internasional yang selalu diselenggarakan tiap tahun.
Selain itu, buku-buku dari berbagai negara dipamerkan dan diperjualbelikan dalam acara yang diadakan oleh Kerajaan Maroko ini. Dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Maroko tidak tinggal diam menikmati hal tersebut.
“Demi mengenalkan Islam Nusantara Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyyah, PCINU Maroko akhirnya berhasil ikut andil dalam pameran buku sedunia itu dengan mengenalkan kitab karya-karya ulama Nusantara yang terbit pada tahun 2017 itu,” paparnya, di Maroko, Selasa (15/10/2019).
“PCINU Maroko sudah tercatat dua kali PCINU Maroko mengikuti pameran kitab ini dan akan berpartisipasi ketiga kalinya pada awal tahun depan. Alhamdulillah, keikutsertaan PCINU Maroko ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Maroko,” imbuhnya.
Di sisi lain, akhirnya warga Maroko dan sekitarnya menjadi mengerti bahwa Indonesia yang kulturnya tidak menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari bisa memunculkan ulama-ulama yang menulis kitab dari berbagai bidang keilmuan.
Sementara di tahun ini, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Maroko akan mendapat lokasi stand pameran yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, karena melihat ketertarikan serta kunjungan dari publik.
“Acara yang diadakan di kota Casablanca ini selalu dikunjungi oleh ulama-ulama besar. Seperti Syekh Fadhil al Jailani- hafidhohullah yang setiap tahun berkunjung dan alhamdulillah PCINU Maroko selalu mengadakan seminar bersama beliau,” ungkapnya.
Selanjutnya, kitab-kitab yang sudah dipamerkan meliputi seluruh bidang: dari Tafsir, Aqidah, Akhlak, Tasawuf, dan lain sebagainya. Kemudian kitab-kitab itu didapatkan dari pondok-pondok pesantren yang ada di Indonesia, mulai dari Rembang, Lirboyo, Pati, Kudus, Banyuwangi, Kediri, dan beberapa pesantren lain.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Zaenal Arifin berharap dengan adanya pameran kitab (ma’ridh) ini, mahakarya ulama Nusantara semakin mendunia.
“Pemikiran-pemikiran cemerlangnya bisa sampai, di baca dan di pelajari oleh siapa saja,” tutur Zaenal itu.
SIEL yang ke-26 menurut jadwal akan diselenggarakan pada tanggal 8 Februari- Februari 2020. PCINU Maroko pun membentuk panitia untuk mempersiapkan pagelaran besar tersebut.