PBNU Tanggapi Pangkostrad Dudung yang Sebut “Semua Agama Benar”
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pernyataan Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman baru baru ini yang mengatakan ‘semua agama benar di mata Tuhan’ ramai diperbincangkan. Menanggapi hal itu Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini angkat suara.
Helmy menjelaskan pernyataan Letjen Dudung Abdurachman harus dipahami dalam dua konteks. Pertama adalah konteks kebangsaan dan kedua adalah konteks kenegaraan.
Dalam konteks kebenaran agama, kata Helmy bisa terlihat dalam wujud perbuatan baik dan sinergi untuk membangun bangsa dan negara. Sehingga ia melihat bahwa pernyataan tersebut perlu dipahami secara utuh bahwa itu adalah konteks kebangsaan.
“Pernyataan tersebut harus dipahami dalam konteks kebangsaan. Kita harus memahaminya dari sudut pandang kebangsaan dan kenegaraan,” ujar Helmy dalam keterangannya dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (16/9/2021).
Dalam konteks ini mungkin yang dimaksud adalah semua agama pada prinsipnya mengajarkan kebaikan. “Spirit ini yang harus kita pahami bersama,” sambungnya.
Di sisi lain, dia menyatakan, dalam konteks teologis, kebenaran tiap agama ada di dalam keyakinan masing-masing pemeluknya. “Itu prinsip akidah,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menilai sikap merasa paling benar dalam beragama harus dihindari dalam konteks kebangsaan. Pasalnya, sikap tersebut akan melahirkan fanatisme yang akan menganggap semua yang ada di luar keyakinan agamanya adalah salah.
“Agama, menjadi sumber yang menginspirasi lahirnya apa yang disebut sebagai perbuatan baik yang tercermin dalam wujud kesalehan ritual dan kesalehan sosial,” ungkapnya.
Untuk itu, implementasi ketakwaan selain ibadah ritual semakin bagus, juga tercermin dalam relasi sosial, sedekah dan sikap kedermawanan. Sebelumnya, Dudung sempat melontarkan pernyataan yang yang mengingatkan kepada para prajuritnya agar menghindari sikap fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama.