PBNU Perintahkan LP Ma’arif Telusuri Penyimpangan Sejarah NU

 PBNU Perintahkan LP Ma’arif Telusuri Penyimpangan Sejarah NU

PBNU Perintahkan LP Ma’arif Telusuri Penyimpangan Sejarah NU (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meminta seluruh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU (LP Ma’arif NU) dan Robithoh Ma’ahid Islamiyah (RMI) melakukan penelusuran soal penyimpangan sejarah NU di sekolah-sekolah.

“PBNU memerintahkan kepada Lembaga Pendidikan Ma’arif dan Robithoh Ma’ahid Islamiyah atau asosiasi-asosiasi pesantren untuk melakukan penelitian menyeluruh terhadap laporan adanya upaya penyimpangan atau membuat narasi yang menyimpang, tentang sejara berdirinya NU,” kata Gus Yahya dalam video pendek yang diunggah akun Instagram @gmnu_official.

Perintah penelusuran dan penelitian tentang penyimpangan sejarah NU di buku-buku ajar ini disampaikan Gus Yahya setelah melakukan rapat pleno oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Ahad 28 Juli 2024 lalu.

Gus Yahya menyebut ada laporan penyelewengan sejarah NU di buku yang menjadi bahan untuk mengajar siswa-siswa di sekolah-sekolah madrasah.

Di mana narasi yang dibangun dalam buku tersebut berisi tentang sejarah NU yang menyesatkan.

“Bahkan ada loporan bahwa ada buku yang ditulis dan kemudian digunakan sebagaii referensi sebagai bahan ajar di madrasah-madrasah mengenai sejarah pendirian NU yang isinya beirisi narasi yang menyimpang,” jelasnya.

Merasa hal itu sebagai hal yang darurat, maka Gus Yahya memerintahkan sesegera mungkin kepada seluruh lembaga pendidikan di bawah NU untuk segera melakukan investigasi.

“Ini kami memerintahkan kepada LP Ma’arif dan RMI untuk melakukan penelitian secara menyeluruh dan mendalam,” katanya.

Dan apabila ditemukan, buku-buku atau bahan ajar yang menyesatkan sebagaimana laporan tersebut, maka kata Gus Yahya, langkah tegas yang perlu dilakukan adalah menarik semua dari peredaran.

“Ini harus dicabut, harus ditarik dari peredaran dan tidak boleh dipergunakan di lembaga-lembaga pendidikan NU. Karena bukan hanya (akan) mengaburkan, bahkan menyimpangkan sejarah NU,” tandasnya. []

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *