PBNU Minta Pemerintah Pulangkan Warganya dari Cina

 PBNU Minta Pemerintah Pulangkan Warganya dari Cina

HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj meminta kepada pemerintah RI untuk segera memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Cina, termasuk mahasiswa, khususnya mahasiswa NU.

Ia mengatakan, virus corona yang muncul di China sangat mematikan. “Karena sangat mematikan virus itu. Sebaiknya pulang dulu,” ujar Kiai Said saat usai memberikan tausiyah dalam acara Sosial Media NU Gathring di Kantor PBNU, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (30/1/2020).

Virus corona pertama kali diidentifikasi berasal dri Kota Wuhan, Cina. Komisi Kesehatan Nasional Cina pada Selasa (28/1) melaporkan Hingga 27 Januari. Jumlah total kasus di Cina mencapai 4.515 kasus dan 106 orang dilaporkan meninggal dunia.

Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok, KH. Imron Rosyadi Hamid mengatakan, jumlah warga NU di China berjumlah sekitar 800 orang. Menurut dia, sampai saat ini belum ada yang terkena virus corona, termasuk mahasiswa NU.

“Jumlah pasti belum tersedia. Tetapi yang sudah tergabung dalam grup percakapan sekitar 800 orang,” kata Kiai Imron saat dikonfirmasi lebih lanjut.

Sebelum adanya virus corona, menurut dia, mahasiswa NU yang kuliah di Kota Wuhan sudah ada yang pulang ke tanah air. Namun, sebagian lainnya sampai saat ini masih berada di Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut.

“Sepanjang yang kita dapat info dari teman-teman NU di Wuhan, sebagian ada yang sudah pulang berlibur ke Indonesia sebelum berita wabah itu muncul. Sebagian masih tinggal di sana,” ucapnya.

Sejak awal munculnya wabah penyakit tersebut, Kiai Imron juga sudah dihubungi oleh Duta Besar RI di Beijing Djoehari Oratmangun untuk memastikan keadaan mahasiswa-mahasiswa NU di Cina dalam keadaan baik. Karena itu, dia mengapresiasi kesigapan Kedubes RI di Beijing untuk melindungi mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Cina.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *