PBB Didesak Turun Tangan Soal Polemik Pembangunan Masjid Daegu
HIDAYATUNA.COM, Daegu – Sekelompok orang pada Senin (26/12) mengirimkan petisi ke PBB sebagai upaya meminta bantuan dalam menghadapi polemik pembangunan masjid di Daegu, Korea Selatan.
Anggota Gugus Tugas untuk Resolusi Damai Masalah Masjid mengatakan kepada pers bahwa petisi memuat soal kebebasan beragama. Dikabarkan pihak PBB telah menerima petisi tersebut.
Kelompok ini mengharapkan ada tanggapan secepatnya dari pihak PBB, paling lambat dalam dua bulan ke depan.
Selain itu, para aktivis mengecam Pemerintah Pusat, Pemerintah Metropolitan Daegu dan Kantor Distrik Buk Daegu karena menutup mata terhadap situasi tersebut.
Menurut mereka ketidakpedulian pemerintah terhadap masalah persekusi pembangunan masjid di Daegu sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.
“Fakta bahwa pemerintah, Distrik Daegu dan Daegu Buk mengabaikan dan mentolerir diskriminasi agama serta tindakan kebencian rasial merupakan pelanggaran hak asasi manusia,” bunyi petisi ke PBB, dikutip dari Korea Joongang Daily, Selasa (27/12).
Sebelumnya, pada September 2020 lalu, Kantor Distrik Buk mengizinkan komunitas Muslim di sana membangun masjid di lingkungan perumahan dekat Universitas Nasional Kyungpook di Daegu.
Hingga Februari 2021, konstruksi berjalan lancar. Namun ketika bangunan tersebut mulai terlihat seperti masji, warga kemudian memprotesnya. Mereka memaksa agar pembangunan dihentikan.
Bahkan mereka juga melakukan aksi membakar babi di pelataran masjid sebagai bentuk protes. Mereka memasang plakat di sekitar area pembangunan masjid dengan tulisan “Muslim adalah teroris.” []