Palestina Siap Perkarakan Mata-mata Pegasus Israel ke Badan Internasional
HIDAYATUNA.COM, Ramallah – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Ekspatriat Palestina tengah berupaya melaporkan mata-mata Israel ke lembaga internasional. Ini menyusul aktivitas meresahkan yang dilakukan mata-mata Israel.
Salah satu kejahatannya adalah melakukan peretasan 6 ponsel aktivis Palestina. Selain itu, peretasan telepon seluler juga terjadi di sejumlah pekerja di organisasi masyarakat sipil Palestina dan Kementerian Luar Negeri, menggunakan program pegasus.
Kemenlu menganggap ini sebagai pelanggaran mencolok dan tidak bermoral terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Termasuk hak privasi dan merupakan kejahatan yang harus dimintai pertanggungjawaban. Dilansir dari Quds Press pada Jumat (12/11).
Kemenlu sedang menyiapkan berkas pengaduan kegiatan mata-mata Israel pegasus untuk diserahkan ke badan-badan internasional yang relevan. Termasuk lembaga peradilan pidana internasional.
“Pelanggaran ini merupakan bagian integral dari agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami. Kepemimpinan dan institusinya, termasuk institusi masyarakat sipil Palestina,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kemenlu meminta negara-negara komunitas internasional, lembaga-lembaganya dan semua perusahaannya. Untuk memboikot pihak-pihak yang terlibat dalam skandal spionase, dan bekerja bersama untuk meminta pertanggungjawaban mereka dan membawa mereka ke pengadilan.
Tiga badan internasional telah melaporkan bahwa pendudukan Israel telah menggunakan program spyware pegasus dari perusahaan NSO. Untuk memata-matai ponsel 6 aktivis sosial dan hak asasi manusia Palestina.
Menurut laporan pihak berwenang, 4 dari telepon yang diretas dengan spyware pegasus memiliki nomor Israel. Di jaringan Cellcom, Partner dan HOT Mobile, dan pemiliknya adalah penduduk Yerusalem yang diduduki.