Palestina: Kesepakatan Israel-UEA Membahayakan Masjid Al-Aqsa

Palestina Kesepakatan Israel-UEA Membahayakan Masjid Al-Aqsa
HIDAYATUNA.COM – Warga Palestina di Yerusalem menuduh kesepakatan antara Uni Emirat Arab dengan Israel membahayakan masjid Al-Aqsa.
Perjanjian antara , Israel dan UEA yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump yang diumumkan pada Kamis (13/8/20) bahwa mereka akan menormalisasi hubungan diplomatik, yang dipersatukan oleh kepentingan melawan Iran.
Kesepakatan itu juga akan memungkinkan memberi Muslim akses yang lebih besar ke masjid Al-Aqsa Yerusalem yang mana memungkinkan mereka terbang langsung dari Abu Dhabi ke Bandara Ben Gurion Tel Aviv.
Hal ini mengkhawatirkan bagi para jemaah Palestina yang masuk ke kompleks puncak bukit yang dikelilingi pepohonan di Kota Tua Yerusalem yang bertembok, yang dikenal oleh Muslim sebagai al-Haram al-Sharif (Tempat Suci Mulia) dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount.
“Saudara-saudara kita di Emirates menempatkan masjid kita yang diberkati dalam cengkeraman maut,” kata Kamal Attoun, 60, seorang pedagang Palestina di Yerusalem Timur dan Kota Tua, dikutip dari Reuters, (15/8/20).
Warga Palestina telah lama menginginkan Yerusalem Timur, tempat Kota Tua berada, sebagai ibu kota negara masa depan dan telah meminta negara-negara Arab untuk mempertahankan itu.
Jika mereka menormalkan hubungan dengan Israel, warga Palestina takut kehilangan kesempatan kedaulatan di kota itu di masa depan dan jaminan akses ke masjid Al Aqsa.
Pendapat Warga Israel
Mohammad al-Sharif, 45, seorang anggota minoritas Arab Israel, mengatakan dia tidak akan menentang Muslim biasa dari Teluk “karena penguasa mereka membuat kesalahan”.
Pejabat tinggi Islam di Yerusalem, Sheikh Abdul-Azim Salhab dari Wakaf Islam, mengatakan kepada Reuters bahwa dia “tidak menerima masjid Al-Aqsa yang diberkati untuk menjadi subjek pertarungan politik. Ini lebih suci dari perebutan ini. “
Kecaman juga datang dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Melalui juru bicaranya Abbas menyebut kesepakatan itu sebagai “pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al-Aqsa dan perjuangan Palestina”.
Warga Palestina di seluruh Gaza dan Tepi Barat pada hari Jumat (14/8/20) menyatakan menentang kesepakatan itu. Para pengunjuk rasa di kota Nablus membakar patung Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed.