Orang-orang yang Berjasa Besar dalam Hidup Kita
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Selain kedua orang tua, ada orang-orang yang berjasa besar dalam hidup kita. Jasa besar itu bisa dalam berbagai bentuk ; pengasuhan, pendidikan, keahlian dan sebagainya.
Jumlah mereka tidak banyak. Tapi, tanpa mereka mungkin kita tidak seperti sekarang ini.
Dalam hidup saya, ada beberapa orang yang berjasa besar dalam membentuk kepribadian dan keilmuan saya.
Di antaranya, guru di surau (TPA) dulu, guru SD dan guru ketika menjadi santri di Perguruan Thawalib Padang Panjang.
Di awal mondok di Thawalib, pelajaran yang paling saya suka adalah Nahwu dan Sharaf dan itu tidak terlepas dari kepiawaian sang guru dalam menerangkan ilmu yang cukup sulit ini.
Tak jarang sang guru harus terlambat pulang karena saya dan beberapa orang teman ‘menahan’ beliau dalam kelas. Banyak hal yang kami tanya dan diskusikan. Dengan senang hati beliau menjelaskannya.
Berkat jasa beliau, kami pun jatuh cinta pada Nahwu dan Sharaf. Kecintaan itu berlanjut hingga beberapa dari kami berkesempatan menimba ilmu di negeri para Nabi ; Mesir.
Berbagai cabang keilmuan ; Tauhid, Tafsir, Fiqih, Ushul Fiqih, Ilmu Hadits dan sebagainya menjadi lebih mudah berkat penguasaan yang lumayan terhadap ilmu alat; Nahwu dan Sharaf, dan itu tak terlepas dari jasa beliau.
Beliau adalah guru kami ; Bapak Drs. Akhyar Jasit.
Saat ini beliau dalam kondisi kurang sehat. Namun dengan isteri yang setia mendampingi beliau, kami yakin beliau selalu merasa sehat.
Isteri beliau adalah alumni Diniyyah Puteri. Pernah menjadi Kepala Sekolah di Diniyyah dan saat ini menjadi Pengurus Ikatan Keluarga Diniyyah ; Ibu Selfi Werti.
Berbicara dengan Ibu Selfi seperti berbicara dengan seorang orator yang memukau siapapun yang mendengarnya. Beliau disegani dan ditokohkan di tengah-tengah masyarakat.
Sebuah harmonisasi yang sangat indah antara ruh Thawalib dan ruh Diniyyah Puteri.
Ibu sempat bercerita. Beliau pernah menawarkan Bapak untuk menikah lagi. Beliau ingatkan Bapak dengan ayat :
فَانْكِحُوْا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ
Ini sangat luar biasa. Bukan Bapak yang mau, tapi Ibu yang mengajukan. Namun mendapat tawaran ‘langka’ ini, Bapak membalas dengan ayat :
فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوْا فَوَاحِدَةٌ
Saya tak tahu, kalau tawaran ini datang dari ‘induak bareh’ di rumah, apa yang akan saya jawab?
Semoga Bapak dan Ibu selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan oleh Allah Swt, Amiin. []