Orang Ini Teliti Berbagai Agama, Sebelum Putuskan Jadi Mualaf

 Orang Ini Teliti Berbagai Agama, Sebelum Putuskan Jadi Mualaf

Orang Ini Teliti Berbagai Agama, Sebelum Putuskan Jadi Mualaf


HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Banyak cara Allah SWT memberikan hidayah kepada seseorang untuk memeluk Islam. Salah satunya seperti Farai Museta. Sebelum memutuskan menjadi mualaf atau memeluk agama Islam, ia pernah meneliti berbagai agama yang ada di seluruh dunia.

Bermula saat ia menamatkan pendidikan sekolah sekitar tahun 1999an. Para murid diminta untuk berpikir kritis. Kala itu guru bahasa Inggrisnya yang notabene adalah seorang ateis mengkritik habis-habisan agama-agama di dunia.

“Pertanyaan saya tentang konsep Tuhan dimulai ketika masih di sekolah menengah,” kata Farai Museta dilansir dari Chronicle, Ahad (2/8/2020).

“Saya pikir ketika saya di Lower Six antara tahun 1998 dan 1999, saya memiliki Guru sastra Bahasa Inggris seorang ateis dan mengajarkan kami untuk menjadi pemikir dan pembaca yang kritis. Dia sering mengkritik agama,” sambungnya.

Berangkat dari situlah, kemudian ia tertantang untuk mencari tahu kebenarannya. Dari rasa penasarannya itu Farai Museta akhirnya meniliti berbagai agama yang ada.

Dari meneliti agama-agama itulah, Farai Museta kemudian pertama kali bersinggungan dengan Islam. Ia mempelajari betul secara detail tentang Islam dan agama-agama lainnya.

Namun dari sekian banyak agama yang ia jumpai, dilansir dari Chronicle, hatinya justru lebih tersentuh dengan Islam. Dari sinilah ia secara serius menggali tentang ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW tersebut.

Hingga kini, ia mengaku tidak pernah menyesal memeluk agama Islam. Farai Museta berasal dari keluarga non muslim. Ia menjadi satu-satunya yang masuk Islam dari keluarga besarnya.

Museta merasa banyak pertanyaan yang sepertinya tidak dijawab oleh imannya ketika itu. Ia lantas mulai mempertanyakan agama-agama lain dan gagasan tentang Tuhan.

Satu dekade kemudian, setelah ia menyelesaikan sekolah menengahnya, saat itulah dia berkomitmen untuk menjadi seorang Muslim. (MK/Hidayatuna)

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *