Orang Alim Harus Berani Perlihatkan Kealimannya
HIDAYATUNA.COM – Gus Baha pernah berpesan kepada para santri dan orang-orang alim agar berani memperlihatkan keilmuannya kepada masyarakat.
Gus Baha menjelaskan bahwa jangan mengira orang alim yang berkata alim itu sombong.
“Saya bolak-balik bicara, kalau ada orang mengaku alim, (jangan kok malah) dikira sombong. Padahal dokter spesialis gigi tidak sombong, spesialis jantung tidak sombong. Padahal tanpa ditulis kan tidak tahu. Jadi jelas. Ini orang mau mencari dokter kandungan, gampang. Cari bar, gampang. Cari club, gampang. Ini mau cari ahli fikih susah karena tidak ditulis. Makanya, harus diumumkan,” papar Gus Baha dalam kajiannya.
“Dulu orang zina malu, orang maksiat malu. Sekarang maksiatnya terlihat, amal salih dirahasiakan. Akhirnya, dunia nampak penuh maksiat,” imbuhnya.
Kiai kharismatik asal Rembang itu mengandaikan, kalau alumni pondok mengumumkan “saya hafidh Quran. Saya hafidh 2 juz kalau setoran Juz Amma saya bisa. Saya ngaji Taqrib, khatam 2 kali. Saya pernah ngaji Fathul Wahab” sehingga orang nanti akan tahu, orang pun bisa konsultasi.
Menurut Gus Baha, yang demikian tidak niat sombong. Justru, mempermudah orang yang ingin mengambil manfaat.
“Saya minta, sekarang zamannya cara pandang berubah. Kamu harus memperlihatkan taatmu karena mereka sudah memperlihatkan kemaksiatan mereka,” pesan KH. Ahmad Bahaudin Nursalim.
“Kalau ada orang mau ngaji, terus tidak ada yang mengaku alim. Kalau semua orang alim begitu, terus orang mau ngaji sama siapa?” katanya.
Abul Hasan Asy-Syadzili pernah berfatwa ketika ditanya tentang hukum amal sirri (rahasia), bliau menjawab tidak ada. Sebab, sekarang zamannya amal terkenal lebih baik dibanding amal yang dirahasiakan.”
Sumber : https://www.facebook.com/photo/?fbid=1745842819087893&set=a.651559155182937