Negara-Negara Non-Blok Diminta Desak Israel Segera Lakukan Genjatan Senjata
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Negara-negara Non-Blok dinilai memiliki peran besar dalam menghentikan Israel untuk mengakhiri kekejamannya terhadap Palestina.
Untuk itu, baru-baru ini negara-negara Non-Blok diminta untuk mendesak Israel segara melakukan genjatan senjata.
Permintaan agar negara Non-Blok agar mendesak Israel menghentikan serangan ini diungkapkan oleh Duta Besar Palestina untuk PBB Rayid Mansour.
Dalam pidato pembukaan di pertemuan negara Non-Blok di Kampala, Uganda itu, Mansour berharap anggota negara Non-Blok menekan menekan Israel menghentikan total genosida terhadap rakyat Palestina.
“Kami minta anggota negara Non-Blok menekan Israel untuk mengimplementasikan gencatan senjata di Gaza setelah perang berlangsung selama 100 hari,” ungkap Mansour dilansir dari Republika, Selasa (16/1/2024).
Ini menyusul keputusan Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB yang telah mengeluarkan resolusinya. Tapi sampai saat ini gencatan senjata masih belum dilakukan dan gencarkan.
Atas dasar itulah, Dubes Palestina untuk PBB, meminta kepada negara-negara Non-Blok untuk lebih aktif lagi menyerukan genjatan senjata segera dilakukan.
Mansour menilai, satu-satunya cara untuk menghindari korban sipil terus berjatuhan, genjatan senjata adalah solusinya.
“Gerakan Non-Blok yang terbentuk usai sistem kolonial ambruk dan di tengah Perang Dingin, memainkan peran penting dalam proses dekolonisasi,” jelasnya.
Mansour mengatakan, Israel menerapkan apartheid terhadap rakyat Palestina dalam perang yang sedang berlangsung sejak 7 Oktober.
Ketika Hamas menggelar serangan ke Israel. Serangan balasan Israel sudah menewaskan hampir 24 ribu orang dan memaksa 80 persen dari 2,3 juta pendudukan Gaza mengungsi.
“Kami masih berada di bawah penjajahan kolonial Israel dan kami melihat genosida dilakukan terhadap rakyat kami, terutama di Jalur Gaza,” ujar Mansour.
Ia mengatakan Palestina berterima kasih pada Afrika Selatan yang mengajukan kasus terhadap Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ).
“Kami kelompok terakhir di blok ini. Anda semua sudah meraih kemerdekaan nasional dan anda mengakhiri kolonialisme,” katanya. []