Negara-Negara Ini Disebut Penyumbang Terbesar Pengungsi Dunia
HIDAYATUNA.COM, Islamabad – Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, mengomentari perang dunia yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Qureshi mengatakan konflik, yang telah mengobarkan kembali ketegangan Timur-Barat, mengancam perdamaian dan keamanan internasional.
Dunia Muslim, lanjut Qureshi, dihadapkan dengan konflik di Timur Tengah yang berkepanjangan, dan penolakan hak untuk menentukan nasib sendiri terbesar adalah kepada rakyat Palestina dan Kashmir.
Oleh sebab itu, ia mengatakan sangat antusias dan menyambut baik penetapan 15 Maret sebagai Hari Internasional. Hari besar untuk Memerangi Islamofobia oleh PBB.
Umat Muslim Palestina dan Jammu serta Kashmir yang diduduki secara Ilegal (IIOJK) India masih tidak stabil di bawah penaklukan yang keji.
“Selama tujuh dekade terakhir, mereka telah berjuang untuk mencapai hak mereka yang tidak dapat dicabut. Hak untuk menentukan nasib sendiri,” kata Qureshi dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (23/3/2022).
“Kebencian dunia Muslim meningkat karena seringnya intervensi eksternal di negara-negara Muslim,” ujar Qureshi.
Mengacu pada meningkatnya jumlah pengungsi akibat konflik di seluruh dunia, dia mengatakan lebih dari dua pertiga dari semua Pengungsi di dunia hanya berasal dari lima negara: Suriah, Afghanistan, Sudan Selatan, Myanmar, dan Somalia.
Apalagi, katanya, negara-negara Muslim menampung jumlah pengungsi terbesar.
Di Afghanistan, kata Qureshi bahwa menangani krisis kemanusiaan di negara yang dilanda perang, dan “mencegah keruntuhan ekonomi Afghanistan harus tetap menjadi prioritas utama kami.”
“Dengan demikian, kita harus mendorong dan mendukung upaya pihak berwenang Afghanistan untuk melenyapkan Daesh. Strategi efektif juga diperlukan untuk menghadapi kelompok teroris lain di Afghanistan, termasuk Tehreek-e-Taliban Pakistan dan Al-Qaeda,” jelasnya.