Nasihat Imam Al-Ghazali Pentingnya Mukmin Berilmu
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama agung asal Persia, Imam Al-Ghazali (1058-1111 M) memberikan nasihat penting, mengapa seorang mukmin harus berilmu.
Saking pentingnya kedudukan ilmu, Al-Ghazali menyebut hati seseorang akan mati, jika selama tiga hari ia tidak diberi ilmu.
Imam Al-Ghazali dalam bukunya “Mutiara Ihya’ Ulumuddin” menukil sejumlah dalil dan hadis terkait kedudukan orang berilmu.
Disebutkan bahwa seutama-utamanya manusia adalah orang mukmin yang berilmu yang apabila diperlukan, ia berguna.
“Kalaupun tidak diperlukan, maka ia dapat mengurus dirinya,” ungkap Imam Al-Ghazali dikutip Kamis (5/1/2023).
Sementara itu lanjut Imam Al-Ghazali, iman itu disebutnya telanjang, sedangkan pakaiannya adalah takwa, adapun perhiasannya adalah rasa malu dan buahnya tak lain adalah ilmu.
“Orang berilmu adalah kepercayaan Allah di bumi,” jelasnya.
Dalam sebuah riwayat, Fath Al-Maushuli bertanya, “Bukankah jika orang sakit tidak diberi makan, minum, dan obat, ia akan mati?”
Orang-orang menjawab, “Benar.”
Selanjutnya ia berkata, “Demikian pula dengan hati, ia akan mati jika tidak diberi hikmah dan ilmu selama tiga hari.”
“Ia benar, karena santapan hati adalah ilmu dan hikmah. Kedua hal itu adalah kehidupannya. Sebagaimana santapan tubuh adalah makanan dan minuman,” kata Imam Al-Ghazali.
Pun demikian, lanjut dia, barang siapa yang kehilangan ilmu, maka hatinya sakit dan biasanya mati.
Ia tidak menyadarinya, karena kesibukan-kesibukan dunia mematikan perasaannya
“Jika kesibukan itu menampakkan kematian, maka ia merasakan sakit yang pedih dan penyesalan yang tiada akhir. Inilah makna sabda Rasulullah Saw; “Manusia itu tidur. Maka ketika mereka mati, mereka bangun”,” tandasnya. []