Nabi Khidir Tidak Mau Terkenal? Begini Kisahnya
Manusia yang Makshum dalam Ahli Sunnah Hanyalah Para Nabi, Benarkah? (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM – Dalam sebuah riwayat, Dawud bin Mahran menceritakan: Kami mendapatkan kisah dari Syaikh yang bersumber dari Habib Abi Muhammad bahwasanya dia melihat seorang lelaki yang dia tanya, “Siapa engkau?” Lelaki itu menjawab, “Aku adalah Khidir.”
Riwayat lain mengungkapkan dari Muhammad bin ‘Imran dari Ja’far ash-Shidiq. Suatu hari ia sedang bersama sang ayah, tiba-tiba datang seorang lelaki yang menanyakan berbagai permasalahan. Ja’far ash-Shadiq mengisahkan, “Lalu ayahku menyuruhku untuk mencari lelaki itu. Tetapi aku tak menemukannya. Ayahku berkata, lelaki itu adalah Nabi Khidir.”
Kisah lainnya diriwayatkan oleh Abu Ja’far al Manshur. Bahwasanya dia pernah mendengar seseorang mengatakan, “Aku mengadukan kepadamu akan munculnya kesewenang-wenangan dan kerusakan,” ketika sedang tawaf. Abu Ja’far pun memanggil orang itu dan menasihatinya.
Usai tawaf ia memerintahkan orang untuk mencari yang seseorang yang mengatakannya tersebut. Namun mereka tak menemukannya. Abu Ja’far berkata bahwa orang itu adalah Nabi Khidir.
Riwayat lain dikisahkan oleh ‘Asakir dari jalur ‘Umar bin Farukh’ dari Abdurrahman bin Habib. Dari Sa’d bin Sa’id, dari Abu Thayyibah, dari Katsir bin Wabrah. Dia berkisah: Suatu hari aku dikunjungi saudara lelakiku dari Syam. Dia membawa hadiah untukku, dan aku pun bertanya kepadanya. “Siapa yang memberimu hadiah?”
Doa menjawab, “Ibrahim at-Taimi.”
“Dan siapa yang menghadiahkannya kepada Ibrahim at-Taimi?” selidikku.
Saudaraku menjawab, “Ibrahim at-Taimi berkisah, ‘Suatu saat aku duduk-duduk di pelataran Ka’bah. Tiba-tiba datanglah seorang lelaki yang menyatakan bahwa dirinya adalah Nabi Khidir.
Lelaki itu pun menghadiahkan barang itu kepadaku dan mengajariku berbagai ucapan tasbih dan doa-doa.
Sumber: Buku Misteri Nabi Khidir, 2015 karya Ibnu Hajar al-Asqalani
