Nabi Hud Dan Ingkarnya Kaum ‘Ad

 Nabi Hud Dan Ingkarnya Kaum ‘Ad

NABI HUD DAN INGKARNYA KAUM ‘AD

HIDAYATUNA.COM – Nabi Hud As adalah seorang nabi yang idutus pada 2400 SM, beli diutus ditengah kaum ‘Ad yang tinggal di daerah Al-Ahqaf, Rubu’ al-Khali Yaman. Nabi Hud dikenal dalam berbagai ajaran agama, diantaranya Islam, Yahudi dan Kristen. Nabi Hud sering dikaitkan dengan Eber dalam kitab Perjanjian Lama, meskipun tidak ada kepastian karena tidak adanya riwayat yang tertulis. Nabi Hud tertulis dalam Al-Qur’an sebanyak 7 kali, ia juga diriwayatkan meninggal di daerah timur Hadramaut, Yaman. 

Kaum Ad seniri memiliki nasab yang bersambung hingga Nabi Nuh As. Kaum Ad merupakan kaum yang banyak diberikan oleh Allah kenikmatan. Mereka tinggal di rumah dengan tiang-tiang yang tinggi, seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Fajr. 

“Penduduk Iram yang mempunyai Bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain”(QS Al-Fajr :7-8)

Mereka membangun istana-istana dan benteng-benteng yang tinggi dan membanggakan diri dengan bangunan tersebut mereka juga memiliki peradaban yang tinggi, mereka unggul dalam bidang pertanian karena melimpahnya air yang segar kepada mereka. Disamping itu, mereka juga memiliki harta dan hewan ternak yang banyak. Kala itu, tempat mereka merupakan ladang yang hijau dan subur yang dipenuhi dengan kebun-kebun dan mata air. Allah swt juga mengaruniakan mereka bentuk fisik yang berbeda dengan yang lain. Badan mereka tinggi dan kuat, dan apabila mereka berperang atau menyerang suatu kaum, maka mereka akan menang. Sesuai dengan firman Allah dalam perkataan Nabi Hud kepada mereka :

“Dan apabila kamu menyiksa, Maka kamu menyiksa sebagai orang- orang kejam dan bengis. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak, dan kebun-kebun dan mata air”(QS As-Syuara: 130-134)

Namun dibalik semua kenikmatan yang telah diberikan Allah swt, kaum Ad justru menyekutukan Allah dengan membangun patung-patung yang diberi nama Shamud dan Alhattar yang mereka sembah dengan kepercayaan akan mendatangkan kebahagiaan, keuntungan serta dapat menolak berbagai kejahatan, kerugian dan segala musibah. Kenikmatan hidup yang mereka dapatkan menjauhkan mereka dari semua ajaran Nabi Nuh dan Nabi Idris As.

Tidak hanya itu, mereka juga mengerjakan berbagai maksiat dan dosa serta mengadakan kerusakan di bumi, sehingga Allah swt mengutus Nabi Hud untuk menuntun mereka kembali kepada jalan Allah swt. Nabi Hud mengajak mereka untuk menyembah Allah dan melarang mereka untuk berbuat syirik. Nabi Hud juga mengingatkan mereka agar bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka, beliau berkata kepada kaumya

“Dan (kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?”(QS Al-A’raaf :56)

Mereka pun bertanya-tanya tentang siapa Nabi Hud “Siapakah engkau wahai Hud sehingga mengatakan hal seperti itu ?” Nabi Hud kemudian menjawab 

“ Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”(QS As-Syuara: 125-126)

Maka kaumnya membantah dengan kasar dan sombong dengan berkara :

“Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: “Sesungguhnya Kami benar benar memandang kamu dalam Keadaan kurang akal dan Sesungguhnya Kami menganggap kamu Termasuk orang orang yang berdusta.” (QS Al-A’raaf : 66)

Hud kemudian menjawab :

“Hud herkata “Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam. aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu”.(QS Al-A’raaf : 67-68)

Kaumnya menjadi semakin sombong di samping menolak dengan keras ajaran yang dibawa oleh Allah swt. 

“Kaum ‘Ad berkata: “Hai Huud, kamu tidak mendatangkan kepada Kami suatu bukti yang nyata, dan Kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan Kami karena perkataanmu, dan Kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan Kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.” (QS Hud : 53-54)

Nabi Hud meminta kaumnya untuk bertaubat kepada Allah. Namun Nabi Hud tidak mendapati kaumnya bertaubat kecuali hati mereka yang telah mati, mereka memegang teguh kepada kesesatan dan penyimpangan dan tetap kokoh menyembah patung. Kaum Ad membalas mereka dengan olok-olok dan tindakan zalim kepada Nabi Hud As, sehingga Nabi Hud berkata kepada mereka :

“Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha pemelihara segala sesuatu”(QS Hud : 54-57)

Mereka tetap menyombongkan diri mereka dan justru menantang Nabi Hud untuk mendatangkan azab atas mereka “Mereka berkata: “Apakah kamu datang kepada Kami, agar Kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? Maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada Kami jika kamu Termasuk orang-orang yang benar.”(QS Al-A’raaf : 70)

Hud kemudian menjawab “ia berkata: “Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu”. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang Nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, Padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), Sesungguhnya aku juga Termasuk orang yamg menunggu bersama kamu”.(QS Al-A’raaf : 71)

Maka dimulailah azab Allah atau kaum Ad, dimulai dengan datangannya hawa panas yang mengeringkan sumur mereka, ladang mereka menjadi gersang. Hujan pun turun telah berhenti begitu lama, lantas kemudian datanglah awan besar. Mereka mengira bahwa hujan akan turun dari awan besar tersebut, memberi mereka kebaikan dan memebri minum tanaman-tanaman serta hewan ternak mereka. Padahal sejatinya awan itu adalah azab bagi mereka. Mereka pun ditimpa angin kencang selama tujuh malam dan delapan hari tanpa henti, yang membinasakan segala sesuat yang ada di hadapan mereka. Allah swt kemudian berfirman :

“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan!) bahkan Itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih”(QS Al-Ahqaf : 24)

Dan Allah menyelamatkan Hud dan beserta orang-orang yang bersamanya

“Maka Kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan Tiadalah mereka orang-orang yang beriman” (QS Al-A’raaf : 72)Nabi Hud dan para pengikutnya kemudian pergi ke tempat lain dan beribadah kepada Allah di sana. Begitulah Azab Allah atas kaum Ad yang sombong dan ingkar atas kenikmatan yang telah diberikan atas mereka.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *