Myanmar Belajar Kerukunan Ber-Agama Pada Indonesia
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Di kantor Wakil Presiden Indonesia di Jakarta, Jusuf Kalla, menerima kunjungan tokoh-tokoh lintas agama dari Myanmar untuk berdiskusi tentang toleransi dan kerukunan antarumat ber-agama di kedua negara. Kedatangan rombongan tokoh lintas agama tersebut merupakan bentuk kerja sama dengan Indonesia Inter-Religious Council (IRC) yang diprakarsai oleh Din Syamsuddin.
“Delegasi dari para tokoh lintas agama Myanmar, yang jatuh pada hari ini, hadir ke Indonesia dalam rangka untuk memahami pengalaman Indonesia membangun kerukunan antarumat beragama,” kata Din Syamsuddin usai pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla itu.
Dalam pertemuan tersebut Wapres JK juga mengatakan bahwa keberagaman di Indonesia menjadi pemersatu kehidupan antarumat, dan juga menerapkan ajaran agama moderat termasuk Islam wasathiyah.
“Pada intinya kerukunan antarumat ber-agama di Indonesia, kita semua memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, dan juga agama-agama di Indonesia mengajarkan ajaran yang moderat,” jelas JK.
Dengan adanya ideologi dan ajaran agama yang moderat itu, maka Indonesia diharapkan dapat menjadi model kerukunan antarumat beragama di negara-negara dengan beragam latar belakang agama.
“Pelajaran ini dilirik oleh dunia dan diharapkan nanti bisa menjadi model kerukunan antarumat beragama tingkat dunia,” kata Din.
Di sisi lain, Pimpinan Delegasi Kardinal Charles Bo mengapresiasi pertemuan tersebut, kemudian berharap dapat belajar dari Indonesia mengenai kesetaraan hidup beragama.
“Kami melihat banyak pengalaman bagaimana di negara mayoritas muslim ini menjaga kesetaraan tanpa diskriminasi untuk semua agama,” ujar Kardinal Charles.