Muslimah India Dapat Diskriminasi Perekrut

Sebuah SMA di Maryland, Amerika Serikat, Usut Laporan Diskriminasi terhadap Siswa Muslim (Ilustrasi/Hidaytauna)
HIDAYATUNA.COM, India – Perekrut tenaga kerja di India melakukan diskriminasi kepada Muslimah yang hendak melamar pekerjaan. Temuan ini diungkap dalam laporan penelitian Ledby Foundation, inkubator kepemimpinan profesional untuk para Muslimah pekerja.
Lembaga tersebut didirikan oleh Ruha Shadab pada tahun 2019, dengan tujuan untuk meningkatkan keterwakilan Muslimah di India dalam angkatan kerja negara. Diskriminasi yang signifikan terhadap perempuan Muslim di India terjadi di seluruh industri dalam pekerjaan tingkat pemula.
Meskipun para Muslimah India memenuhi syarat untuk menjalankan peran tersebut. Laporan tersebut dirilis pada bulan Juni berjudul “Mempekerjakan Bias: Pekerjaan untuk Muslimah pada Peran Tingkat Pemula”.
Lembaga bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Kebijakan & Praktik Universitas Urdu Nasional Maulana Azad. Selain itu juga bersama dengan Pusat Pengembangan Kebijakan dan Praktik.
Shadab bersama dengan Vanshika Sharan dan Deepanjali Lahiri adalah penulis laporan tersebut. Penulis menyatakan bahwa pihaknya memulai penelitian ini karena mereka mendengar banyak cerita anekdot tentang tantangan dan diskriminasi.
Diskriminasi di Berbagai Aspek Kehidupan
Para Muslimah India memperoleh diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan.
“Pekerjaan sangat penting bagi kami karena merupakan pemborosan bakat India yang sangat besar untuk tidak memilih orang berdasarkan bias implisit dan eksplisit. Kami ingin dapat memiliki fakta-fakta sulit untuk dibawa ke orang-orang yang memiliki kekuasaan dan menunjukkan bahwa cerita-cerita anekdot secara statistik signifikan dalam jumlah dan kebutuhan untuk mengambil tindakan korektif untuk ini,” kata Dr Ruha Shada kepada The Print, dilansir dari IQNA.
Tingkat diskriminasi bersih yang diterima Muslimah tersebut mencapai 47,1 persen, yang terbukti di seluruh industri, berdasarkan tanggapan yang diterima.
“Tingkat diskriminasi bersih untuk wanita Muslim India relatif terhadap wanita Hindu. Kemudian menjadi 47,1% yang mewakili perbedaan besar antara panggilan balik untuk wanita Muslim dan Hindu. Membuktikan bahwa bias perekrutan yang signifikan yang mendukung wanita Hindu hadir di seluruh industri,” menurut pengamatan studi tersebut.
Menurutnya, penelitian ini membuktikan bahwa faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan mencolok dalam partisipasi pasar tenaga kerja adalah diskriminasi dalam proses perekrutan. Akses yang setara terhadap peluang bagi wanita Muslim sangat penting untuk kesetaraan sosial dan keuangan mereka di masyarakat.
Akses kesetaraan juga ditujukan untuk mengatasi bias dalam proses perekrutan. Hal ini merupakan salah satu mekanisme terpenting yang dapat digunakan untuk menyamakan kedudukan.
Selain itu, laporan tersebut menemukan bahwa India Utara memiliki tingkat diskriminasi yang lebih rendah sebesar 40 persen dibandingkan dengan India Barat dan Selatan. Di mana angka tersebut masing-masing mencapai 59 persen dan 60 persen.
Sumber: The Print/IQNA