Muslim Washington Rayakan Pendirian Masjid Pertama di Mukilteo

 Muslim Washington Rayakan Pendirian Masjid Pertama di Mukilteo

Mahasiswa Houston Texas Minta Ruang Sholat Kampus Diperluas (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dihadiri oleh pemimpin setempat serta pemuka agama Islam, seluruh komunitas muslim berkumpul di Mukilteo. Berkumpulnya mereka ini dilakukan untuk merayakan pendirian masjid pertama di Snohomish County, Washington.

Peresmian pendirian masjid pertama di Mukilteo ini dilakukan pada Sabtu (6/3) lalu. Peletakan batu pertama masjid di Mukilteo merupakan hasil jerih payah perjuangan komunitas di sana terkait impian mereka untuk memiliki masjid.

Salah seorang pendukung pendirian masjid di Mukilteo, Riaz Khan mengaku sangat bersyukur. Ia mengatakan akhirnya komunitas muslim di Mukilteo memiliki masjid sendiri setelah berjuang bertahun-tahun.

“Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Kami tidak bisa tidur sepanjang malam karena kegembiraan ini,” ujar Riaz Khan dalam keterangannya dikutip dari About Islam, Senin (8/3/2021).

Meskipun awalnya mendapat banyak tentangan, namun acara hari Sabtu lalu itu menandai awal yang baru setelah mendapat dukungan dari para pemimpin terpilih dan agama dari seluruh wilayah.

Riaz menambahkan pendirian masjid kali ini penting bagi kelangsungan agama Islam di kawasan tersebut. Menurutnya penrdirian masjid ini disebut sebagai investasi bagi generasi penerus.

Sementara itu, anggota Kongres Washongton, Rick Larsen mengatakan pembangunan masjid di Mukilteo ini telah memakan waktu selama dua tahun. Selain itu pendirian masjid pertama ini merupakan bentuk dari kebebasan menjalankan agama.

“Kebebasan menjalankan agama itu penting. Saya pikir apa yang telah kami sadari adalah kami harus memastikan bahwa kami mempertahankan kebebasan itu,” kata Larsen.

Ia menjelaskan Islam adalah agama terbesar ketiga di Amerika Serikat, setelah Kristen dan Yudaisme. Sebuah studi Pew Research tahun 2017 memperkirakan bahwa 3,45 juta Muslim tinggal di AS, sekitar 1,1 persen dari populasi.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *