Muslim Victoria Tolak Makan Malam Bersama Perdana Menteri, Respon atas Sikap Genosida Palestina
HIDAYATUNA.COM, Australia – Makan malam buka puasa tahunan Perdana Menteri Victoria, yang dijadwalkan bulan depan, menghadapi boikot dari lebih dari 70 kelompok muslim dan Islam yang tidak senang dengan tanggapan Partai Buruh terhadap perang Israel di Gaza.
Dewan Islam Victoria, badan Islam tertinggi di negara bagian itu, juga telah memberi tahu kantor Perdana Menteri Jacinta Allan bahwa mereka tidak akan menghadiri acara tersebut.
Sebuah surat terbuka, yang ditandatangani oleh delapan anggota komunitas dan diedarkan secara luas di kalangan muslim di Victoria, mendesak boikot terhadap acara buka puasa perdana menteri tahun ini.
Mereka mengatakan bahwa Partai Buruh tidak peduli terhadap genosida yang disiarkan langsung terhadap rakyat Palestina.
Surat tersebut mengatakan boikot tersebut akan mengirimkan “pesan yang jelas” kepada Perdana Menteri Allan tentang ketidakpuasan komunitas Muslim terhadap dirinya dan posisi partainya terhadap krisis Gaza.
Perdana Menteri telah menyelenggarakan makan malam berbuka puasa setiap tahun sejak 2015 selama bulan Ramadhan, bulan suci puasa bagi umat Islam.
Acara ini biasanya menarik para pemimpin dan politisi Muslim dan non-Muslim terkemuka.
Mohammad Helmy, penulis utama surat terbuka tersebut, mengatakan organisasi yang mendukung surat tersebut telah memutuskan untuk melewatkan acara tersebut, The Age melaporkan pada hari Selasa.
Meski demikian, juru bicara perdana menteri mengatakan makan malam berbuka puasa akan berjalan sesuai rencana.
“Kami memahami kesedihan yang dirasakan warga Palestina dan muslim di Victoria seiring berlanjutnya konflik Gaza, dan perdana menteri mendukung perdana menteri dalam menyerukan gencatan senjata kemanusiaan,” katanya.
Dia mengatakan makan malam buka puasa perdana menteri merupakan tradisi yang dihargai di Victoria, dan bahwa pemerintah bekerja sama dengan para pemimpin Islam di Victoria untuk memastikan bahwa pandangan setiap orang dihormati.