Muslim Prancis Minta Kasus Pembunuhan Guru Tak Dikaitkan Islam

Muslim Prancis
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Para pimpinan muslim dan seluruh anggota komunitas Islam di Prancis meminta kasus pembunuhan yang menimpa seorang guru sejarah tidak dikaitkan dengan Islam.
Islam tidak mengajarkan perbuatan keji, seperti pembunuhan. Sekalipun berbeda keyakinan agama, Islam tidak pernah mengajarkan pembunuhan.
Untuk itu, soal kasus pembunuhan guru, seluruh komunitas Islam di negara tersebut mendesak agar publik memberikan stempel buruk pada Islam.
Ibrahim warga muslim Prancis yang bekerja di sebuah perusahaan farmasi dalam laporan National Herald secara tegas mengatakan Islam adalah agama toleran dan penuh kedamaian.
Sehingga menurut dia, kasus pembunuhan guru tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran Islam. Sebaliknya Islam sangat melarang keras perbuatan pembunuhan.
“Tidak ada yang membenarkan membunuh orang yang tidak bersalah atas keyakinannya. Islam menyerukan toleransi dan menerima orang lain apa adanya,” kata Ibrahim dikutip Kamis (22/10/2020).
Dirinya juga menegaskan jika ada seorang mengaku Islam namun ia bertindak ekstremis, maka seseorang bukan seorang muslim sejati. Selain itu, pemeluk Islam yang memakai kerudung ataupun berjanggut bukan berarti seorang teroris.
“Teroris bertindak untuk hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan Islam,” tegasnya.
Atas insiden pembunuhan yang menewaskan guru, para muslim dan pemimpin komunitas di Prancis mengutuk pembunuhan tersebut. Mereka juga agar pelaku pembunuhan dikenai sangsi hukum yang berlaku di negara Prancis.