Muslim Perbatasan Polandia-Belarus Membantu Migran yang Putus Asa

 Muslim Perbatasan Polandia-Belarus Membantu Migran yang Putus Asa

Muslim Perbatasan Polandia-Belarus Membantu Migran yang Putus Asa (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Muslim di Bohoniki telah mengadakan empat pemakaman bagi para migran. Banyak dari kaum migran itu yang meninggal saat mencoba menyeberangi perbatasan yang dibentengi dari negara tetangga Belarusia.

Hal itu dilakukan karena kekhawatiran akan lebih banyak lagi korban yang akan menyusul saat salju turun di pemakaman lereng bukit yang sunyi. Selain itu, anggota komunitas Tatar yang kecil di Polandia timur telah membantu membawa makanan dan pakaian untuk sesama Muslim yang membutuhkan.

Itu dilakukan saat pasukan keamanan bermain kucing-kucingan setiap hari dengan para migran yang putus asa di hutan yang membeku. Namun spanduk yang digantung di luar masjid desa juga menyatakan dukungan penuh untuk pekerjaan militer.

Mereka menyoroti persaingan emosi dari 2.000 penduduk Tatar yang menggabungkan kepatuhan terhadap agama mereka. Disamping itu, juga merupakan bentuk simpati kepada para migran dengan loyalitas yang kuat kepada Polandia.

“Bagaimanapun, kami adalah pengungsi,” kata Eugenia Radkiewicz, yang menyapa pengunjung di masjid.

Bohoniki memiliki salah satu dari dua masjid yang selamat dari perang, penindasan, dan perubahan rezim di Polandia timur selama abad ke-20. Wilayah ini merupakan benteng dari salah satu komunitas Muslim tertua di Eropa.

Desa, sekitar 15 kilometer dari perbatasan dengan Belarus, disumbangkan oleh raja Polandia yang berterima kasih lebih dari 300 tahun yang lalu. Atas bantuan yang diberikan oleh prajurit Tatar dari Krimea dalam mempertahankan perbatasan timurnya.

Mantan presiden Bronislaw Komorowski mengungkapkan bahwa darah merekalah yang tertumpah dalam pertempuran membantu membentuk fondasi Republik Polandia modern itu.

Para tentara Polandia ditempatkan hanya satu kilometer di luar desa. Tentara berkerumun di sekitar anglo di persimpangan jalan di mana para migran yang melarikan diri ke Eropa Barat bisa datang.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *