Muslim Manchester Kampanye Perangi Kemiskinan Pangan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sebuah badan amal Muslim telah meluncurkan kampanye nasional untuk memerangi kemiskinan pangan. Mulai berbagi resep, hingga mendorong para orang untuk memasak di rumah.
Imam amal Jemaat Muslim Ahmadiyah, Muhammad Ahmad Khurshid menjelaskan bahwa pandemi menuntut semua orang untuk terus mandiri dalam membangun ketahanan pangan.
“Dengan pandemi yang sedang berlangsung, kami menyadari betapa banyak keluarga dan orang-orang rentan yang benar-benar terkena dampaknya,” ujar Khurshid dilansir About Islam, Rabu (23/2/2021).
Ia menambahkan terdapat anak-anak yang tidak bersekolah akibat dampak yang dihasilkan wabah virus corona. “Mereka berjuang melewati masa ini juga,” jelasnya.
Kampanye online Memasak Murah dan Mudah ini telah membagikan makanan hemat biaya menggunakan resep dan tutorial video yang mudah diikuti. Bersamaan dengan itu, sejumlah resep, paket perdana juga disumbangkan ke bank makanan untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Badan amal ini juga membantu inisiatif lain. Seperti di Barat Laut dengan menyediakan pusat panggilan dan tempat tinggal di masjid mereka selama banjir besar.
“Kami melakukan pengiriman selama hampir tiga atau empat bulan setiap hari kepada orang-orang yang rentan di sekitar kota,” sambung Khurshid.
“Memberikan kontribusi seperti itu bukanlah hal yang bisa dibanggakan. Itu adalah sesuatu yang merupakan bagian dari keyakinan kami. Dan kami melakukannya secara sukarela karena itu adalah bagian fundamental dari keyakinan kami,” jelasnya.
Khurshid menyatakan bahwa jika semua orang melakukan gerakan ini, maka secara perlahan-lahan akan semakin banyak orang yang mulai secara mandiri membangun ketahanan pangan nasional.
Islam mendorong umat Islam untuk memperlakukan tetangga mereka dengan cara yang lembut yang mencerminkan semangat Islam yang benar dan asli. Seperti yang dicontohkan dalam aspek tolerannya terutama dengan orang-orang dari agama lain.
“Tidak ada bedanya apakah tetangganya Muslim atau non-Muslim,” tegasnya.