Muslim Jepang Meningkat Dua Kali Lipat 10 Tahun Terakhir
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Trend perkembangan dan pertumbuhan Islam di Jepang menunjukkan progres yang baik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Menurut peneliti dari Universitas Waseda, Tanada Hirofumi angka pertumbuhan muslim Jepang meningkat dua kali lipat.
“Pada 2010, statistik menunjukkan jumlah jamaah Muslim di Jepang mencapai 110 ribu dan pada akhir 2019, jumlahnya meningkat menjadi 230 ribu,” ungkap Tanada Hirofumi dilansir dari Republika, Rabu (13/1/2021).
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, terdapat 50 ribu orang Jepang yang statusnya telah memeluk agama Islam. Kondisi ini selanjutnya membuat jumlah tempat ibadah umat Islam (masjid) menjadi bertambah.
“Jumlah umat Islam telah mendorong pembangunan lebih banyak masjid, tempat sholat, dan restoran makanan halal di seluruh negeri,” sambungnya.
Mengenai kebaradaan jumlah masjid di negara Sakura tersebut, profesor di Ritsumeikan Asia-Pacific University (APU) dan ketua Beppu Muslim Association (BMA), Muhammad Tahir Abbas Khan, menjelaskan saat ini ada 110 masjid di seantero Jepang.
Namun, masalah lain justru dihadapi muslim di sana. Di mana mereka mengalami kesulitan untuk memperoleh tempat pemakaman bagi muslim sendiri.
Ini menyusul konsep pemakaman dalam Islam mendapat pertentangan dari mayoritas warga Jepang yang biasa melakukan kremasi untuk jasad manusia. Mereka berasumsi bahwa menguburkan mayat dalam tanah dianggap bisa mencemari lingkungan mereka.
Situasi itulah yang membuat Muhammad Tahir Abbas Khan kemudian merasa gelisah dengan nasibnya ke depan. Mengingat pemakaman ditentang Jepang.
“Jika saya mati hari ini, saya tidak tahu di mana saya akan dikuburkan,” ujarnya.