Muslim Italia Jalani Ramadan Dengan Bertumpu Teknologi
HIDAYATUNA.COM – Teknologi telah menyelamatkan jutaan Muslim di Italia selama perayaan Ramadhan yang terganggu tahun ini.
Dengan tetap berharap negara itu akan untuk mulai longgarkan beberapa pembatasan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran COVID-19 pada 4 Mei 2020 ini. Sebelumnya masyarakat muslim Italia telah beralih ke platform media sosial untuk bergabung dalam ibadah sholat Jumat dan kegiatan keagamaan saat bulan puasa.
Siaran online keagamaan umat muslim telah disiarkan di Facebook dan dalam pesan ke komunitas Muslim di seluruh Italia, para pemimpin Islam menyebut Ramadhan 2020 sebagai waktu yang ideal untuk mencerminkan dan menemukan kekeluargaan.
Imam Izzedin Elzir, mantan presiden Persatuan Komunitas Islam di Italia (UCOII), yang tinggal di Florence, mengatakan bahwa untuk hampir 3 juta Muslim di negara itu (sekitar 5 persen dari populasi Italia) perayaan Ramadhan tahun ini adalah sama sebagaimana sebelumnya.
Orang-orang telah beradaptasi dengan langkah-langkah penguncian dengan mengadakan perayaan di rumah mereka, dengan panggilan untuk doa yang disiarkan langsung di media sosial.
“Khotbah shalat Jumat selama Ramadhan disiarkan di Facebook untuk menjangkau semua umat di rumah mereka,” kata Elzir dilandir dari Arab News, (4/5/20).
“Pelajaran dan momen refleksi kolektif juga akan disiarkan online.”
Juru Bicara Asosiasi Kebudayaan Islam, Bouchaib Tanji, mengatakan ia telah meminta beberapa saluran televisi regional di Italia untuk memberikan waktu udara beberapa menit untuk panggilan sholat dengan bacaan singkat dari Al-Qur’an, dan sebagian besar telah menerima, terutama di daerah utara seperti Lombardy dan Piedmont, daerah yang paling parah dilanda COVID-19.
Mirip dengan gereja-gereja Katolik dan sinagoge Yahudi, lebih dari 1.000 masjid di Italia akan tetap tertutup untuk beribadah, bahkan setelah 4 Mei 2020.
Pemerintah Italia sebelumnya mengambil kebijakan tahap pertama tentang penanggulangan pandemic Covid-19 yang berlaku hingga 4 Mei ini dimana sesuai peraturan tersebut maka beberapa bidan dan kegiatan dapat beroperasi setelahnya. Namun, penguncian tersebut tampaknya akan terus diperpanjang hanya diberlakukan beberapa pelonggaran.
Saat ini Italia masih menempati posisi tiga teratas dalam Worldometers kasus penularan Covid-19 dengan total kasus sebanyak 210.717 orang terjangkit, dengan sebanyak 28.884 orang meninggal dunia karena Covid-19 dan 81.654 dinyatakan sembuh. (AS/Hidayatuna.com)