Muslim Irak Bantu Perbaikan Sejumlah Gereja yang Rusak
Gereja Bizantium (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Serangan ISIS di Mosul telah menyebabkan sejumlah gereja-gereja di Irak mengalami kerusakan parah. Untuk itu, seorang muslim Irak yakni Anas Zeyad selaku asisten koordinator situs untuk UNESCO di negara tersebut mengaku akan membantu perbaikan.
“Sebagai seorang Muslim saya bangga membantu membangun kembali gereja-gereja ini,” kata Zeyad dilansir dari Tempo, Senin (1/3/2021).
Diantara gereja-gereja yang turut terdampak oleh serangan ISIS adalah gereja Katolik Suriah Al-Tahera. Bangunan gereja ini sendiri termasuk salah satu bangunan penting bagi umat Kristiani di negara tersebut.
Untuk itu UNESCO beserta Uni Emirat Arab, dan mitra lokalnya akan menggelontorkan bantuan untuk renovasi gereja yang mengalami kerusakan.
Gereja sebelumnya telah dirusak oleh ISIS dan digunakan sebagai tempat pengadilan mereka. Keadaan bangunan gereja ini semakin buruk, setelah sebuah serangan udara dilakukan untuk mengusir kelompok ISIS.
Akibat serangan itu menyebabkan atap gereja tersebut hancur. Itulah alasan, Zeyad sangat antusias untuk segera membantu perbaikan gereja tersebut.
Dirinya ingin umat Kristen bisa kembali melakukan aktifitas di gereja tersebut seperti sedia kala, ketika gereja mereka telah kembali.
“Saya berharap kami melihat orang Kristen kembali ke tempat-tempat ini, sehingga kami hidup bersama lagi seperti yang kami lakukan selama berabad-abad,” ucap Zeyad.
Sebagai informasi, ada empat gereja di Mosul yang mengalami kerusakan parah akibat ulah ISIS. Keempat gereja ini antara lain adalah Gereja Katolik Suriah, Ortodoks Siria, Ortodoks Armenia, dan Katolik Kasdim.
“Dulunya mirip dengan Yerusalem di dataran Niniwe,” kata Uskup Agung Mosul dan Akra Khaldea Najeeb Michaeel.
Michaeel menuturkan sebelum invasi AS pada 2003, umat Kristen Irak dari berbagai komunitas akan melaksanakan kebaktian satu sama lain di festival keagamaan.
