Muslim Carolina Desak Masjid Universitas Shaw Segera Dibuka
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Selama lebih dari 40 tahu, Masjid King Khalid di kampus Universitas Shaw telah banyak melayani komunitas muslim di sana. Bahkan keberadaannya telah menjadi bagian penting dari kota Raleigh di Carolina Utara, Amerika Serikat.
Namun semenjak pandemi Covid-19, pihak universitas memutuskan untuk menutup masjid tersebut. Hingga kini masjid tersebut masih belum dibuka.
Situasi ini memicu reaksi dari komunitas Muslim di kawasan tersebut. Mereka semakin marah, ketika pihak universitas saat bersamaan justru membuka Gereja Kapel Boyd untuk umum.
Salah satu imam Masjid Masjid King Khalid, Imam Juma Mussa menilai tindakan pihak kampus disebutnya sebagai sikap diskriminatif. Bersama puluhan massa mereka berkumpul mendesak pihak universitas segera membuka masjid untuk umum.
“Itu adalah diskriminasi murni, murni dan sederhana,” kata Imam Juma Mussa dikutip dari About Islam, Selasa (31/1/2023).
Sementara itu, pernyataan resmi dari Universitas Shaw mengatakan bahwa masjid tersebut hanya dikhususkan untuk para mahasiswa yang terdaftar.
“Seperti yang diumumkan sebelumnya, Pusat Studi Internasional di kampus Universitas Shaw terbuka dan tersedia untuk digunakan bagi mahasiswa yang terdaftar, akses ke masjid oleh mahasiswa Shaw dikoordinasikan melalui kantor Chaplain Universitas,” bunyi pernyataan itu.
Sebagai informasi, Masjid King Khalid di kampus Universitas Shaw dibangun pada tahun 1983 dengan hadiah satu juta dolar dari keluarga kerajaan Saudi dengan syarat akan menjadi masjid komunitas. []