Murid-murid Syaikh Al-Kurani yang Terlupakan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Dalam khazanah intelektual ulama Islam dunia ada sosok Syaikh Ibrahim b. Hasan al-Kurani al-Madani. Wafat tahun 1690, Syaikh al-Kurani adalah seorang ulama sentral dunia Islam yang berkedudukan di Madinah.
Menurut pakar filologi Islam, Ahmad Ginanjar Sya’ban, sosok Syaikh al-Kurani ini menyandang gelar sebagai “Mujaddid Islam Pada Zamannya”.
Di bawah Syaikh al-Kurani ini melahirkan banyak ulama ulama besar di Nusantara.
Ginanjar menyebut Prof Dr Azyumardi Azra dalam karya monumentalnya, mengulas sosok Syaikh al-Kurani beserta dua orang ulama Nusantara yang menjadi muridnya, yaitu Syaikh Abdul Rauf Singkel (w. 1693) dan Syaikh Yusuf Makassar (w. 1699).
“Pun demikian Prof. Dr. Oman Fathurrahman, yang menyunting manuskrip karya al-Kurani yang berjudul “Ithaf al-Dzaki fi Syarh al-Tuhfah al-Mursalah ila Ruh al-Nabi” dan memiliki hubungan erat dengan wacana intelektual keislaman yang berkembang di Nusantara pada kurun masa abad ke-17 M,” ungkap Ginanjar dikutip Senin (5/10/2020).
Namun demikian lanjut dia, ternyata masih ada sejumlah ulama Nusantara lainnya yang menjadi murid langsung dari Syaikh al-Kurani dan belum tereksplorasi (bahkan belum tersebut) dalam kajian Prof. Azra dan Prof. Oman.
Ginanjar menjelaskan bahwa diantara murid-murid Syaikh al-Kurani yang berasal dari Nusantara dan terlupakan, disebutnya ada tiga nama.
“Mereka adalah Syaikh Abdul Syakur b. Abdul Karim al-Bantani dari Banten, Syaikh Muhammad b. Abdul Lathif al-Bantani dari Banten, dan Syaikh Abdul Mahmud b. Shalih al-Matharami dari Mataram Jawa,” ungkapnya.
Belakangan ini lanjut Ginanjar, intelektual muda Dr. Zacky K. Umam, dengan serius mengkaji sosok al-Kurani dan jaringan murid-muridnya dari Nusantara yang sebagian belum tereksplorasi itu.
“Beruntungnya, ketiga nama ulama di atas meninggalkan jejak manuskrip. Sebagian tersimpan di PNRI Jakarta, dan sebagian lagi di Perpustakaan Arif Hikmet Effendi di Madinah (Saudi Arabia),” jelasnya. (Hidayatuna/MK)