MUI Tasikmalaya Sebut Perpedaan Beragama Suatu Keniscayaan
HIDAYATUNA.COM, Tasikmalaya — Pengajian bersama yang digelar di Masjid Baitulrahman Kabupaten Tasikmalaya, dihadiri oleh ribuan umat muslim atau ormas-ormas Islam Indonesia, diantaranya adalah NU, Muhammadiyah, Persis, PUI, dan FPI yang tergabung dalam Forum Kerjasama Ormas Islam.
Pengajian bersama ini dimaksudkan juga untuk melawan hoaks yang bertebaran di media sosial yang ingin membenturkan antara ormas satu dengan ormas lainnya karena hal itu akhir-akhir ini marak terjadi.
Dalam acara tersebut, Ketua Forum Kerjasama Ormas Islam Atam Rustam menuturkan, pengajian bersama ini merupakan gagasan yang muncul dari seluruh ketua ormas Islam di Kabupaten Tasikmalaya.
“Jadi ini sebagai pembuktian kepada mereka yang ingin memecah belah Islam bahwa meskipun kami berbeda dalam organisasi tapi kami tetap solid dan kompak,” paparnya kepada sejumlah wartawan, Kamis (26/12/2019).
Pengajian bersama ini, lanjutnya, sudah masuk dalam agenda forum kerja sama ormas dan rencananya akan digelar paling lama satu kali dalam satu tahun. Meskipun demikian, komunikasi antar organisasi diupayakan terus terjalin tanpa mengenal waktu.
“Insyaallah kita agendakan setiap tahun pengajian bersama, tapi kalau komunikasi kita tetap intens,” ucapnya.
Lebih lanjut, diselingi agenda ceramah yang diisi oleh Ketua MUI Kabupaten Tasikmalaya Ii Abdul Basith. Dalam ceramah, dia menuturkan, perbedaan di tengah kehidupan merupakan keniscayaan dan merupakan hukum alam atau sunnatulloh. Namun jangan sampai, harapnya, perbedaan itu membuat satu sama lain merasa paling benar.
“Perbedaan itu keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Tetapi mari kita jadikan perbedaan itu sebagai kekuatan kita untuk menciptakan kondusivitas di Tasikmalaya,” tukas Basith.