MUI Serukan Mental Umat Islam Harus Berubah
HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas, dalam pembukaan seminar ekonomi prakongres umat Islam Indonesia ke-VII, menyampaikan bahwa mental umat Islam harus berubah dengan tidak lagi bermental karyawan melainkan memiliki mental untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Seminar tersebut mengusung tema Arus Baru Ekonomi Indonesia: Problematika, Cita-Cita, dan Strategi Ekonomi Dalam Penguatan Arus Baru Ekonomi Era Revolusi Industri 4.0.
“Hubungan umat Islam dan negara selalu ada masalah, hal ini terjadi karena masih ada ketidakadilan. Umat Islam harus maju, sejahtera, dan kaya,” ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (22/1/2020).
Menurutnya, persoalan hari ini adalah mental, mentalitas umat Islam harus berubah, umat Islam harus hijrah, jangan bermental karyawan, harus berpikir bagamaina mampu membuka lapangan pekerjaan dengan menjadi pengusaha.
Anwar menambahkan hijrah yang dilakukan umat Islam, bukan sekadar hijrah dari Makkah ke Madinah, bukan secara geografis tapi secara mental.
“Mengapa umat Islam terbelakang? Karena umat Islam meninggalkan agamanya. Untuk menjadi negara yang maju dan beradab maka umat Islam harus kembali kepada Alquran dan sunah tidak boleh meninggalkan agama dalam setiap aktivitasnya,” jelas dia.
Direktur Core Indonesia, Hendri Saparini, mengatakan Indonesia memiliki permasalahan nasional yang harus segera diselesaikan terlebih lagi soal kesejahteraan dan itu harus menjadi agenda bersama.
“Harus ada keberpihakan pemerintah, apa yang selama ini telah dilakukan pemerintah, perlu ada kebijakan-kebijakan keberlanjutan untuk bisa menyelesaikan permasalahan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Hendri.