Muhammadiyah Minta Publik Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada

 Muhammadiyah Minta Publik Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengajak dan meminta kepada semua publik untuk jaga kondusifitas jelang Pilkada

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kondusivitas menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) September 2020 mendatang.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan Pilkada merupakan proses demokrasi yang hasilkan pimpinan atau kepala daerah. Dirinya berhatap, Pilkasa bisa membawa kemajuan bagi daerah sekaligus penopang tegaknya Indonesia sebagai negara maju, adil, makmur, bersatu, dan berdaulat.

“Yakni, Indonesia yang benar-benar merdeka, bersatu, berdaulat, maju, adil dan makmur sebagaimana diletakkan fondasinya oleh para pendiri bangsa,” ujar Haedar dikutip Selasa (10/3/2020).

Dia menegaskan, Pilkada serentak harus jadi tonggak baru bagi pimpinan untuk mewujudkan cita-cita nasional di daerah masing-masing. Serta, di daerah itu menjadi wilayah Indonesia yang lebih berkembang pesat, dan yang berkemajuan.

Haedar berharap, Pilkada serentak jadi proses demokrasi yang membawa suasana damai, kondusif dan nilai-nilai kebaikan. Serta, semangat hidup rukun dalam perbedaan dan membawa ke kemajuan dalam spirit gotong-royong dan kebhinekaan.

Selaras, Haedar menyampaikan pesan agar dihindari proses-proses politik demokrasi yang menghalalkan segala cara. Seperti politik uang, melanggar hukum, ketertiban sosial dan menyalahi prinsip-prinsip demokrasi.

“Sehingga, Pilkada serentak tidak menciderasi proses reformasi dan demokrasi yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,” kata dia.

Selain itu, Haedar berpesan agar kontestasi dalam Pilkada serentak berlangsung sehat, mengikuti aturan main, taat azaz dan menjadikan proses demokrasi itu betul-betul berkualitas. Artinya, tidak sekadar jadi demokrasi prosedural.

Haedar mengingatkan, jangan sampai Pilkada serentak menciderai demokrasi dengan melahirkan sisa-sisa politik. Serta, kontestasi yang bersuasana kerusuhan, perseteruan, adu domba, fitnah, hoaks, dan rusaknya keutuhan.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *