Muhammadiyah Kecam Aksi Brutal Israel di Masjid Al Aqsa

 Muhammadiyah Kecam Aksi Brutal Israel di Masjid Al Aqsa

Palestina Berduka: 8.900 Perempuan Dibunuh Israel di Tengah Peringatan Hari Perempuan Internasional (Ilust/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menanggapi keras tragedi kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al Aqsa.

“Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan kecaman dan keprihatinan yang sangat mendalam. Lebih-lebih kejadian tersebut terjadi di akhir bulan Ramadhan. Ketika warga muslim Palestina tengah menunaikan puasa dan ibadah,” ungkap Haedar Nashir dalam utas yang diunggah di akun Twitter pribadinya, dikutip Senin (10/5/2021).

Menurutnya, sejak pendudukan dan berdirinya negara Israel di kawasan Yerusalem sebagai wilayah Palestina dan negeri tiga agama. Yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi jazirah ini tidak pernah sepi dari prahara perang. Di mana kekerasan dan konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.

“Kini Israel dengan ambisi politik ekspansionisnya yang berkepanjangan terus ingin memperluas kawasan kekuasaannya. Inilah yang menjadi sumber berbagai masalah di wilayah dan negara Palestina,” jelasnya.

Oleh karena itu, Haedar Nashir mendesak PBB dan semua negara di dunia yg cinta kemerdekaan abadi hendaknya bertindak tegas terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan Israel. Serta tidak boleh melindunginya. Hentikan segala kekerasan, kekejaaman, dan tindakan pengusiran terhadap bangsa Palestina.

Terlebih lagi Indonesia, lanjut dia, sebagai negara yang merdeka serta menjunjung tinggi perdamaian dan ketertiban dunia diharapkan konsisten dalam membela Palestina. Indonesia juga harus mengutuk segala bentuk kesewenang-wenangan yang dilakukan  Israel atau negara manapun terhadap rakyat Palestina.

“Kami Muhammadiyah dan rakyat Indonesia senantiasa terus membela dan mendukung  perjuangan rakyat Palestina. Demi tegaknya kedaulatan negara Palestina yang bebas dari segala bentuk kesewenang-wenangan Israel,” sambungnya.

Di era dunia modern abad ini, kata Haedar Nashir, semestinya tidak ada lagi pihak yang bertindak sewenang-wenang terhadap pihak lain atas nama apa pun. Apalagi terhadap bangsa dan negara yang sah yaitu Palestina.

“Praktik penjajahan dan penindasan sudah harus dikubur dalam-dalam. Terlebih di era dunia modern yang menjunjung tinggi kemerdekaan, kebebesan, dan hak dasar manusia untuk hidup di bumi ciptaan Tuhan,” tegasnya.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *