Muhajirin Amsar, Ulama Hebat Bekasi Penulis Kitab Misbahul Dholam
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Bekasi merupakan salah satu kota di Indonesia yang belakangan kerap menjadi bahan ledekan dengan segala kompleksitas yang dimilikinya.
Namun, tahukah kalian, di balik Bekasi yang kerap jadi bahan “bullying” oleh netizen di media sosial, ternyata kota tersebut memiliki ulama hebat yang tak banyak orang ketahui.
Lantas siapa ulama hebat yang dimaksud tersebut? Beliau tak lain adalah Kiai Muhajirin Amsar Bekasi.
Ia merupakan ulama kontemporer Indonesia yang memiliki maha karya yang tidak main-main. Selain itu, Kiai Muhajirin juga terkenal sangat alim.
“Saya ingin mengenalkan tokoh Bekasi yang penting. Namanya adalah Kiai Muhajirin Amsar. Beliau ini Kiai yang sangat alim. Dan meninggalkan karya yang cukup banyak dalam bahasa Arab,” ungkap cendekiawan NU, Ulil Abshar Abdalla melalui akun TikTok pribadinya @ulilabshar_abdalla dikutip Senin (17/03/2024).
Berdasarkan keterangan Gus Ulil, Kiai Muhajirin meninggal pada tahun 2003. Semasa hidup, ia telah banyak belajar dari para kiai-kiai besar di daerah Bekasi. Tidak hanya itu, juga sempat menimba ilmu di Makkah.
“(Misalnya) dengan guru Marzuki dari Cibinong Muara. Dan dengan Kiai Hasbiallah Klender. Dan kemudian setelah itu (Kiai Muhajirin) belajar di Makkah dari tahun 1947 sampai tahun 1955,” jelasnya.
Salah satu warisan hebat Kiai Muhajirin Amsar ini, lanjut Gus Ulil adalah kitab yang penting yaitu kitab berjudul “Misbahul Dholam“. Di mana kitab tersebut terdiri 4 jilid.
“Ini kitab merupakan syarah terhadap kitab Bulughul Marom. Yakni kitab kumpulan hadis yang dikarang oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqolani. Kitab yang sangat populer di seluruh dunia Islam,” ujarnya.
Lebih lanjut, saking populernya, kitab “Bulughul Marom” yang disyarahi oleh Kiai Muhajirin ini banyak diajarkan di pondok-pondok pesantren di Indonesia.
“Salah satu pensyarahnya (kita Bulughul Marom) adalah seorang ulama besar dari daerah Bekasi, namanya Kiai Muhajirin Amsar sebanyak empat jilid dengan judul Misbahul Dholam,” ungkap Gus Ulil.
Untuk itu, Gus Ulil berpesan kepada generasi muda Bekasi agar mengenal ulama ini, termasuk juga kitab karanganya, meskipun hanya sebatas kenal judulnya saja. Bahwa Bekasi punya ulama hebat.
“Generasi muda Bekasi harus tau kitab ini. Minimal tahu judulnya. Bekasi punya tokoh besar yang layak dikenang,” tandasnya. []