Mualaf di Brunei Bertambah, 1 Hari Ada 5 Orang

 Mualaf di Brunei Bertambah, 1 Hari Ada 5 Orang

Mengenal Perbedaan Antara Nikmat dan Istidraj (Ilustrasi/Hidaytauna)

HIDAYATUNA.COM – Jumlah umat muslim di dunia terus bertambah seiring berjalannya waktu. Awal tahun 2021 kemarin saja setidaknya 5 orang di Brunei Darussalam menyatakan keislamannya dengan mualaf.

Kelimanya resmi mualaf dan mengucapkan dua kalimat syahadat di Islamic Dakwah Center, Cabang Kabupaten Belait dengan 3 kali proses.

Dilansir dari Republika, pertama, persaksian kalimat syahadat yang dilakukan untuk seorang warga etnis Bidayoh. Persaksian atas mualaf yang pertama ini disaksikan oleh Asisten Unit Dakwah, Hajah Salimah binti Haji Hassan.

Setelah pernyataan resmi menjadi mualaf, Rosita Anak Andrew Sungkoi (28 tahun) berganti nama menjadi Aaira Rosita binti Abdullah Andrew Sungkoi.

Kedua, persaksian atas mualaf tersebut dilakukan pada tiga anggota keluarga asal Thailand. Mereka memeluk Islam disaksikan oleh Hajah Salimah.

Ketiga adalah mahasiswi dari Institute of Brunei Technical Education (IBTE), Vinodhini Veloo. Ia turut mengucapkan kalimat syahadat pada hari yang sama dan menjadi mualaf. Vinodhini kemudian menganti nama menjadi Nur Viviana binti Abdullah.

Maha Besar Allah atas hidayah-Nya yang Dia berikan kepada para mualaf di seluruh negeri, terutama di Thailand tersebut. Dengan bertambahnya jumlah umat Islam ini semoga semakin memperkuat Islam, baik dari segi pelaksanaan ibadah atau amalan maupun ukhuwah Islamiyah.

Bukan hanya seperti buih di lautan sebagaimana dijelaskan Rasulullah Saw ketika akhir zaman. Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati,” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *