Mu’adz bin Jabal, Sahabat Periwayat Hadis Nabi

 Mu’adz bin Jabal, Sahabat Periwayat Hadis Nabi

Metodologi Imam Fakhruddin Arrazi dalam Pembelajaran Ilmu Kalam (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Mu’adz bin Jabal termasuk orang-orang bergelar ash-shabiq al-awwalun,‘ yakni golongan yang pertama memeluk Islam’. Mua’dz merupakan sahabat dari kalangan Anshar yang mengikuti baiat pada Perjanjian Aqabah II.

Mu’adz bin Jabal memiliki julukan ‘Abu Abdurrahman’, ia dikaruniai kemudahan dalam memahami syariat oleh Allah SWT. Rasulullah Saw bersabda, “Umatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Mu’adz bin Jabal.”

Mu’adz meriwayatkan sejumlah hadis dari Nabi Saw. Dilansir dari Republika.co.id, banyak pula kisah yang disandarkan pada keterangan darinya.

Salah satunya bercerita tentang sebuah petuah yang pernah disampaikan al-Musthafa kepada kaum Muslimin pada suatu waktu ba’da subuh. Uniknya, dalam penuturan itu disebutkan bahwa Rasulullah Saw sempat datang agak terlambat ke Masjid Nabawi.

Riwayat Mu’adz bin Jabal tersebut dapat dipetik banyak hikmah. Pertama, Nabi Saw menunjukkan amalan apa saja yang bisa menghapus dosa-dosa.

Amalan itu di antaranya ialah berangkat menuju masjid untuk salat berjemaah. Kedua, iktikaf sesudah salat dengan berzikir, dan menjaga wudhu.

Rasulullah Saw pun memberi tahu tentang amalan-amalan yang dengannya derajat seorang mukmin diangkat oleh Allah SWT.

Amalan-amalan itu adalah menyantuni orang miskin, dan berinteraksi sosial dengan tutur kata yang baik. Lalu ketiga, mendirikan salat malam atau salat tahajud saat kebanyakan orang sedang tidur.

Demikianlah sosok Abu Abdurrahman atau Mu’adz bin Jabal yang banyak meriwayatkan hadis Nabi Saw ini. Adapun hikmah-hikmah yang bisa diambil hendaknya dapat kita amalkan sesuai amalan di atas. Wallahu’alam bi-Showab.

 

Oleh : Hasanul Rizqa

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *